Stunting Kabupaten Sorong

Angka Stunting di Kabupaten Sorong Turun Jadi 17 Persen, Lebih Rendah dari Rata-Rata Nasional

Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong dalam menekan angka stunting menunjukkan hasil menggembirakan.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
STUNTING - Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan, dan Penggerakan DP3AP2KB Sorong, Jenny Pendek, saat memberikan keterngan dalam kegiatan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Aimas Hotel, Kamis (10/7/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong dalam menekan angka stunting menunjukkan hasil menggembirakan.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan, dan Penggerakan Dinas DP3AP2KB Kabupaten Sorong Jenny Pendek mengungkapkan, bahwa prevalensi stunting di daerah tersebut terus mengalami penurunan secara signifikan.

Baca juga: Kabupaten Sorong Gelar Aksi Konvergensi Stunting, Prevalensi Turun jadi 25,1 Persen

Menurut Jenny, berdasarkan data rillis dari aplikasi e-PPGBM tahun 2024, angka stunting di Kabupaten Sorong tercatat sebesar 17 persen, sementara hasil survei nasional menunjukkan angka 25,1 persen.

“Ini menjadi indikator bahwa upaya pencegahan stunting mulai membuahkan hasil,” ujar Jenny kepada TribunSorong.com, Kamis (10/7/2025).

Baca juga: 100 Lebih Perusahaan Kena Evaluasi dari Disnakertrans Kabupaten Sorong, Kenapa?

Ia menambahkan, bahwa kesehatan calon pengantin, ibu hamil, dan balita juga menunjukkan perkembangan positif berkat berbagai intervensi gizi yang dilakukan pemerintah melalui sejumlah program.

Jenny turut menyinggung program nasional pemberian makanan bergizi gratis dari Presiden RI yang telah memberikan dampak signifikan di Kabupaten Sorong.

“Sasaran kami di antaranya adalah calon pengantin, ibu hamil, baduta (bayi di bawah dua tahun), balita non-PAUD, hingga anak usia sekolah,” jelasnya.

Program ini dinilai sangat mendukung percepatan penurunan stunting dengan menjamin ketersediaan asupan gizi bagi kelompok rentan.

Jenny berharap, ke depan data e-PPGBM yang menunjukkan angka 17 persen dapat dijadikan acuan nasional, asalkan tingkat input data bisa ditingkatkan hingga minimal 80 persen.

“Kami ingin data lokal yang kami miliki bisa menjadi data basis nasional. Karena itu, penginputan dan pelaporan dari semua sektor harus semakin ditingkatkan,” ujarnya.

Baca juga: Kronologis 2 Dump Truck Tabrakan di Tugu Merah Kabupaten Sorong, 1 Sopir Luka-Luka

DP3AP2KB Kabupaten Sorong juga terus mendorong sinergi dengan seluruh mitra kerja, mulai dari puskesmas, PD terkait, hingga pemerintah kampung, agar upaya penurunan stunting dapat berjalan berkelanjutan dan terarah.

“Tujuan akhirnya adalah membentuk generasi Sorong yang sehat, cerdas, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved