Kerja Sama Antardaerah
10 PD Papua Barat Daya-Jawa Timur Teken MoU Dorong Investasi dan Lapangan Kerja
Salah satu PD yang terlibat adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Barat Daya.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sebanyak 10 Perangkat Daerah (PD) dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Provinsi Jawa Timur menandatangani kesepakatan kerja sama strategis dalam rangkaian Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur-Papua Barat Daya yang digelar di Kota Sorong, pada Kamis (19/6/2025) lalu.
Salah satu PD yang terlibat adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Barat Daya.
Baca juga: Raker Yayasan Asatid Sahabat Esha Papua Barat Daya, Pemprov Butuh Mitra Membangun Spiritual SDM
Kepala DPMPTSP Menase Jitmau mengatakan, bahwa kerja sama ini menjadi langkah nyata untuk mendorong pertumbuhan investasi dan ekonomi di daerah.
“Tujuan utama kerja sama ini adalah untuk meningkatkan pembangunan daerah melalui penguatan investasi dan pembukaan lapangan kerja baru di Papua Barat Daya,” ujar Menase saat ditemui TribunSorong.com, Rabu (16/7/2025).
Menase menegaskan, bahwa kesepakatan ini bukan hanya bersifat simbolis, melainkan merupakan wujud komitmen serius pemerintah dalam mengembangkan potensi daerah secara berkelanjutan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Rabu, 16 Juli 2025: Hampir Seluruh Papua Barat Daya Hujan Ringan, Raja Ampat Berawan
Ia menilai, misi dagang seperti ini dapat menjadi jembatan penting bagi Papua Barat Daya untuk terkoneksi dengan kekuatan industri Jawa Timur.
“Kerja sama ini fokus pada dua hal utama. Pertama, memanfaatkan potensi lokal untuk menarik investasi, dan kedua, mendorong peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” jelasnya.
Baca juga: FJPI Papua Barat Daya Turut Bantu Naura Balita Penderita Atresia Bilier
Menase juga menjelaskan bahwa Papua Barat Daya memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sementara Jawa Timur memiliki kapasitas industri pengolahan yang kuat.
Kolaborasi keduanya dinilai bisa menciptakan sinergi yang saling menguntungkan.
“Contohnya, Papua Barat Daya punya bahan baku, sedangkan Jawa Timur punya industri pengolahan. Dengan kerja sama ini, nilai tambah ekonomi bisa meningkat secara signifikan,” paparnya.
Saat ini, kedua provinsi sedang dalam tahap awal pertukaran data potensi daerah, yang menjadi dasar identifikasi peluang investasi konkret di sektor-sektor seperti perikanan, perdagangan, dan UMKM.
Menase menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berperan sebagai fasilitator dan etalase promosi, sementara pelaksanaan teknis berada di tangan pemerintah kabupaten/kota, sebagai pemilik wilayah dan potensi.
“Provinsi hanya mempromosikan. Kabupaten/kota yang harus menyiapkan dokumen investasi siap promosi atau Investment Promotion Ready to Offer (IPRO), agar potensi bisa dijual ke investor secara clean and clear,” tegasnya.
Baca juga: Senator Mamberob Rumakiek Tegaskan Komitmen Majukan Olahraga Papua Barat Daya
Ia juga menyebut sejumlah potensi kerja sama konkret, seperti produksi arang briket dan hasil perikanan yang selama ini terkendala akses pasar dan kontinuitas produksi.
Jefman Cup 2025 Bergulir, Wagub Papua Barat Daya Ahmad Nausrau Ajak Junjung Sportivitas |
![]() |
---|
Pemprov Papua Barat Daya Mulai Susun Strategi Tanggap Konflik Sosial |
![]() |
---|
Serapan Anggaran Papua Barat Daya Baru 27 Persen, Begini Kata Gubernur Elisa Kambu |
![]() |
---|
Sorong Darurat Kriminalitas, Ini Imbauan Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu |
![]() |
---|
Update Progres Koperasi Merah Putih se-Papua Barat Daya, Gubernur Optimistis Capai Target 70 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.