Pemalangan TPA Sampah Kota Sorong

Pemilik Ulayat Palang TPA Sampah Kota Sorong, Tuntut Janji Belum Diakomodir

Massa memasang bambu dan kain merah di gerbang masuk TPA, Jalan Sorong-Makbon, Kelurahan Giwuk, Distrik Sorong Timur.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
PEMALANGAN TPA SAMPAH - Sejumlah warga pemilik hak ulayat memalang Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (22/7/2025). Massa memasang bambu dan kain merah di gerbang masuk TPA, Jalan Sorong-Makbon, Kelurahan Giwuk, Distrik Sorong Timur. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sejumlah warga pemilik hak ulayat memalang Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (22/7/2025).

Massa memasang bambu dan kain merah di gerbang masuk TPA, Jalan Sorong-Makbon, Kelurahan Giwuk, Distrik Sorong Timur.

Pemalangan menyebabkan truk pengangkut sampah tidak bisa masuk ke lokasi.

Baca juga: Pimpin Apel Pagi, Wakil Wali Kota Sorong Sebut Sampah Tantangan Kompleks

Lewi Osok, perwakilan pemilik ulayat mengatakan, sejak awal pihaknya tidak pernah memalang lahan milik Osok Abainso Kabanolo.

"Kami tidak palang pemerintah atau lainnya, kita ini kami buat karena ada hal yang tidak bisa terselesaikan," ujarnya kepada TribunSorong.com di TPA.

Lewi menyebut, sejak Dr John Piet Wanane jadi Bupati Sorong pada 1997, lahan diizinkan sebagai TPA, tetapi syaratnya harus mengakomodir kepentingan Osok Abainso.

Pemilik ulayat tidak berniat menuntut ganti rugi uang atas lahan tersebut kepada pemerintah, sehingga statusnya masih tanah adat. 

"Keluarga kami sejak awal dijanjikan diakomodir jadi ASN (aparatur sipil negara), namun sampai tidak juga diakomodir," kata Lewi.

Baca juga: Demo Petugas Kebersihan, Bawa Bak Sampah ke Kantor Wali Kota Sorong

Ia menegaskan, pihaknya selama ini membuka diri bermediasi dengan pemerintah, namun justru diabaikan.

Lewi pun menyoroti masalah tender pengelolaan sampah agar tidak melibatkan PT. BMI.

"Palang akan terpasang terus apabila PT itu masih dilibatkan. Kami tidak punya masalah dengan pihak pemerintah. Kami ingin pemerintah buka diri berembuk dengan pemilik ulayat," ujarnya.(tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved