Ada Rumah Singgah Gratis buat Berbagai Keperluan di Kota Sorong, Maksimal Tinggal 3 Hari

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Berawal dari keprihatinan saat ada warga yang tertimpa musibah di Kota Sorong, Papua Barat Daya, namun tidak memiliki tempat tinggal atau sanak saudara, mendorong berdirinya rumah singgah.

Perlu waktu sekitar tiga tahun mewujudkan rumah transit atau tempat tinggal sementara bagi siapa saja yang membutuhkan.

Baca juga: Persatuan dalam Kebhinekaan Pondasi Pembangunan di Papua Barat Daya, Gubernur Ajak Ormas Bersinergi

Pembangunan rumah ini menjadi bagian dari misi sosial Ikatan Keluarga Sunda Jawa Raya (Ikaswara) Papua Barat Daya.

"Kami ingin tempat ini bisa membantu siapa saja dengan prinsip ikhlas. Ketika ada niat baik, rezeki akan datang dari mana saja,” ujar Ketua Ikaswara Tupono pada peresmian rumah singgah di Klawuyuk, Distrik Sorong Utara, Kota Sorong, Sabtu (19/7/2025).

Baca juga: Kepala Kesbangpol Papua Barat Daya Ingatkan Peran Ormas dalam Musda Ke-I Asosiasi Elang Center

Menurut Tupono, pembangunan bisa terealisasi berkat kolaborasi banyak pihak, mulai dari Pemprov Papua Barat Daya, donasi warga, hingga bantuan alat dan bahan bangunan.

Bangunan terdiri dari empat kamar, satu ruangan besar yang dapat digunakan jika kondisi ramai, serta pendopo yang dapat difungsikan sebagai tempat pengungsian saat terjadi banjir atau bencana alam lainnya.

Rumah singgah dapat dijadikan tempat istirahat sementara bagi warga Ikaswara di Papua Barat Daya maupun warga lainnya yang sedang berada di Kota Sorong untuk berbagai keperluan.

“Prinsipnya siapa cepat dia dapat, tetapi konsepnya tamu itu maksimal tinggal tiga hari,” ujar Tupono.

Ia berharap rumah singgah dapat bermanfaat bagi masyarakat sekaligus memperkuat silaturahmi dan persatuan di Papua Barat Daya.

Baca juga: 75 Ormas Beroperasi di Papua Barat Daya, Berikut Pesan Kepala Badan Kesbangpol Sellvyana

Rumah Singgah Ikaswara Papua Barat Daya diresmikan Kepala Kesbangpol Papua Barat Daya Sellvyana Sangkek mewakili Gubernur Elisa Kambu.

Prosesi ditandai pemecahan kendi berisi air dilanjutkan pengguntingan pita disaksikan tamu undangan.

Baca juga: Kotribusi Kwongke Kaban Salakh Moi alias KKSM sebagai Ormas di Papua Barat Daya Diapresiasi

Sellvyana mengapresiasi Ikaswara atas inisiatif dan kerja keras dalam membangun rumah singgah.

“Ini bukan hanya sekadar tempat singgah secara fisik, tetapi menjadi rumah kebersamaan, persaudaraan, dan pelestarian budaya di Tanah Papua," katanya.

Ia berharap, Rumah Singgah Ikaswara dapat menjadi tempat terbuka untuk siapa saja yang ingin bersilaturahmi, belajar budaya, atau sekadar menemukan kehangatan kebersamaan. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)