Ekonomi Papua Barat Daya

Ekonomi Hijau Jadi Prioritas Pemprov Papua Barat Daya Jaga Alam Papua-Maluku

Pemprov Papua Barat Daya terus mendorong ekonomi berkelanjutan dan berbasis pengelolaan alam.

TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
HUTAN TROPIS - Staf Ahli Gubernur Papua Barat Daya Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan (Ekobang) George Yarangga mengatakan, Tanah Papua dan Maluku memiliki hutan tropis luas, keanekaragaman hayati tinggi, serta laut kaya biota. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya terus mendorong ekonomi berkelanjutan dan berbasis pengelolaan alam.

Baca juga: Peringati HAN ke-41, Wagub Papua Barat Daya Ajak Semua Pihak Jaga Hak dan Masa Depan Anak

Ini demi menjaga kekayaan hayati Tanah Papua dan Maluku agar tetap menjadi warisan hidup bagi generasi mendatang.

Staf Ahli Gubernur Papua Barat Daya Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan (Ekobang) George Yarangga mengatakan, Tanah Papua dan Maluku memiliki hutan tropis luas, keanekaragaman hayati tinggi, serta laut kaya biota.

Baca juga: 5 Wilayah di Papua Barat Daya Berawan, Prakiraan Cuaca Rabu 23 Juli 2025

Dibalik kekayaan itu ancaman deforestasi, eksploitasi alam tidak berkelanjutan, dan dampak perubahan iklim global menjadi tantangan serius.

“Jika tidak ada langkah konkret, kekayaan alam ini hanya akan menjadi cerita masa lalu bagi anak cucu kita,” jelasnya dalam kegiatan Lokakarya Ekonomi Berkelanjutan Berbasis Pengelolaan Alam di Kota Sorong, Rabu (23/7/2025).

Ia menekankan, bahwa tema ekonomi berkelanjutan berbasis pengelolaan alam sangat relevan menjawab tantangan zaman. 

Pembangunan ekonomi tidak boleh mengorbankan kelestarian lingkungan.

“Pembangunan ekonomi harus dipanggung di atas fondasi keberlanjutan, di mana pengelolaan alam menjadi tulang punggungnya,” katanya.

Baca juga: Torang Muamalah 2025 Dorong Ekonomi Syariah dan UMKM Halal di Papua Barat Daya

Menurutnya, hal tersebut dilakukan mengembangkan model-model ekonomi seperti ekowisata, pertanian berkelanjutan, perikanan tangkap yang bertanggung jawab, hingga pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dengan prinsip lestari.

George juga menegaskan, pentingnya kolaborasi multipihak, mulai dari pemerintah, lembaga masyarakat sipil, sektor swasta, akademisi, hingga masyarakat adat.

“Hanya dengan inovasi, kolaborasi, dan komitmen bersama bisa mewujudkan kesejahteraan tanpa mengorbankan kelestarian alam Tanah Papua dan Maluku,” ucap Yarangga. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved