Dualisme KAPP Papua Barat Daya
Gubernur Elisa Kambu Buka Konferda I, Dualisme KAPP Papua Barat Daya Memanas?
Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Provinsi Papua Barat Daya alami dualisme kepengurusan.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Provinsi Papua Barat Daya alami dualisme kepengurusan.
Ini terjadi karena ada dua kelomopok menggunakan nama organisasi serupa.
Baca juga: Dualisme KAP Papua Barat Daya: Thomas Baru Tempuh Jalur Hukum, Kesbangpol Bilang Hanya Fasilitasi
KAPP Papua Barat Daya piminan Thomas Jaferson Baru mengklaim sudah punya Akta notaris, pengesahan Kemenkumham, hingga terdaftar di Kesbangpol.
Kini, muncul Konferensi Daerah (Konferda I) KAPP Papua Barat Daya di di Ballroom The Luxio Hotel, Kota Sorong, Kamis (31/7/2025).
Baca juga: Pencanangan Bulan Kemerdekaan di Papua Barat Daya: Pemprov Targetkan 10 Ribu Bendera Berkibar
Konferda ini dibuka oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu.
Ia bilang, konferda langkah strategis merumuskan arah pembangunan ekonomi adil, mandiri, dan berbasis adat istiadat.
"Papua Barat Daya adalah tanah adat, tanah leluhur, tanah yang diberkati," katanya.
Bupati Asmat dua periode itu berujar, KAPP wajah baru pengusaha Papua.
Organisasi ini tak hanya bergerak di bidang ekonomi, tapi menjaga budaya, menjembatani kepentingan adat dan negara, dan pilar utama ekonomi lokal.
“Reformasi struktur ekonomi agar ruang-ruang usaha tidak terus didominasi pihak luar,” ujar dia.
Baca juga: Pencanangan Bulan Kemerdekaan di Papua Barat Daya: Pemprov Targetkan 10 Ribu Bendera Berkibar
Gubernur bilang, KAPP harus jadi penggerak pelatihan, jaringan usaha, hingga ekspansi pasar nasional dan global.
"Pembangunan sejati bukan hanya soal infrastruktur," ujar Elisa.
Baca juga: Mayoritas Diguyur Hujan, Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya 1 Agustus 2025, Raja Ampat Berawan
Pria asal Maybrat itu harap konferda ini awal kebangkitan ekonomi adat Papua Barat Daya.
Dan simbol tekad kolektif menenun masa depan berdaulat dan bermartabat.
"Jangan remehkan potensi pengusaha Papua. Dibalik tantangan, ada daya juang," pungkasnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.