Bukan hanya kebersihannya, tapi juga keamanan bagi yang wisatawan Pantai Pasir Putih.
Baca juga: Ketua MRP Papua Barat Perpanjang Kuota Afirmasi Jelang Akhiri Jabatan: Tambahan 21 Orang
"Tong (kita) pulang rumah, tunggu sampai semua pengunjung juga sudah pulang. Jadi bisa sampai jam tujuh, delapan malam baru tong pulang," ujarnya.
Bagi dia, pilihan pulang terakhir untuk menjaga para pengunjung Pasir Putih dari gangguan luar, seperti dari tukang begal dan pemabuk.
"Tong harus kasih pengunjung rasa aman ssupaya dong bisa balik lagi ke sini," katanya.
Menurut Ata Mirino, Pasir Putih tak sekadar objek wisata andalan Manokwari, melainkan juga ladang mengais rezeki untuk menghidupi keluarga.
Itu juga yang dirasakan Yosep Awom (68), warga Kampung Arowi, Kelurahan Pasir Putih.
Walaupun baru terlibat aktif dalam Pokdarwis Pasir Putih pada 2008, ia terus berupaya membantu Pemda meningkatkan kelayakan wisata Pantai Pasir Putih.
Satu di antara kontribusi Yosep Awom adalah pembangunan kamar mandi setelah mendapat izin dari Dinas Pariwisata Manokwari.
"Awalnya pakai seng, tapi supaya bikin pengunjung lebih nyaman, lalu tong bangun yang permanen dari tembok," ujarnya.
"Tujuannya supaya pengunjung juga tidak ragu untuk mandi di pantai (Pasir Putih)," katanya.
(TribunSorong)