Festival Munara Beba Tambrauw

Ada Sirih Pinang Unik di Festival Munara Beba Tambrauw, Begini Cara Buatnya

Penulis: Petrus Bolly Lamak
Editor: Milna Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sajian sirih pinang unik di Festival Munara Beba Tambrauw.

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Berbagai kerajinan tangan dari masyarakat enam keret (marga) dipamerkan dalam Festival Munara Beba Byak Karon di Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Rabu (22/3/2023).

Satu di antaranya yang unik adalah menyajikan sirih pinang dirangkai bagi pengunjung stan.

Sajian sirih pinang ini dirangkai oleh puluhan mama-mama Papua dari Keret Mirino.

Mama Josina Loupati Mirino menjelaskan sirih pinang biasanya disajikan sederhana di piring bahkan di plastik.

Puteri Indonesia perwakilan Papua Barat Veronica Angelina Windy Hapsari sedang menimba Papeda di acara Festival Munara Beba Kawasan Byak Karon di Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya Rabu (22/3/2023) (Petrus Bolly Lamak)

Berbeda di festival ini, Josina dan teman-temannya mencoba membuat kreasi baru penyajian sirih pinang.

Siri dan pinang disajikan dalam sebuah tempayan dengan posisi berdiri dan membentuk pilar.

Prosesnya, kata Josina, pertama-tama buah pinang dan siri dipetik kemudian dibersihkan dari tangkainya.

Baca juga: Nikmati Papeda, Puteri Indonesia Veronica Angelina Ajak Jaga Budaya dan Kearifan Lokal Tambrauw 

Lalu, disiapkan batang pisang bagian dalam yang sudah dibersihkan berukuran 10 sampai 20 sentimeter sesuai selera.

"Kami mau bikin sesuatu yang unik makanya muncul ide-ide menyajikan sirih pinang berbeda dari biasanya," ungkapnya kepada TribunSorong.com.

Warga berjubel menyaksikan pembukaan Festival Munara Beba Byak Karon, Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Rabu (22/3/2023). (TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK)

Sajian unik ini ujarnya awal mula dibuat orang Byak, hingga kini masih dilestarikan.

Setelah batang pisang sudah siap, buah pinang ditusukkan dengan lidi sehingga membentuk seperti pilar.

"Setelah kita sudah ambil pinang, kita tusuk keliling batang pisang tadi pakai lidi daun kelapa sampai batang pisang tidak kelihatan dan yang dilihat hanya buah pinang saja," ungkapnya sambil memperagakan.

Setelah itu, sambungnya, buah sirih hanya ditusuk pada bagian atas batang pisang sehingga membentuk seperti bunga mekar.

Sama halnya dengan pinang, buah sirih juga ditusuk hingga batang pisang bagian atas tidak kelihatan.

Setelah selesai, buah pinang dan sirih yang tertusuk pada batang pisang tadi langsung diletakkan di sebuah tempayan kemudian dipajang di meja untuk menambah estetika seni di dalam stan.

Baca juga: Peluru dan Mortir Sisa Perang Dunia II Dipajang di Festival Munara Beba, Simak Kisah Penemunya

Halaman
12