Melihat hiu berenang secara langsung di alam liar bisa menjadi daya tarik pengunjung Raja Ampat.
Meski hiu biasanya mengabaikan penyelam atau perenang sepenuhnya; mereka tidak tertarik pada manusia.
Meskipun jarang terjadi, hiu dapat menunjukkan ‘ketertarikan’ terhadap manusia dengan berenang lebih dekat dari biasanya, atau sekedar lewat beberapa kali.
Namun jangan khawatir, karena pada saatnya hiu akan menjauh.
2. Ular Laut
Bagi pengunjung di Raja Ampat, lazim jika menjumpai ular laut, apalagi saat snorkeling dan menyelam.
Biasanya dijumpai ketika mereka berenang bebas ke permukaan untuk bernafas, atau bergerak di antara karang untuk mencari makanan.
Ular laut sendiri sangat berbisa, namun tidak agresif.
Namun jangan sekali-kali menyentuh ular laut, apalagi mengganggunya, karena bisa merasa terancam.
3. 'Blue-ringed Octopus' (Gurita Cincin Biru)
Gurita yang memiliki warga yang sangat indah ini, memiliki racun yang sangat tinggi.
Gurita jenis ini memiliki bisa yang cukup untuk membunuh 26 manusia dewasa hanya dalam hitungan menit.
Bahkan tidak ada antidot untuk bisa gurita cincin biru.
Gurita cincin biru biasanya ditemukan di terumbu karang atau perairan dangkal, dan lebih aktif di malam hari.
Meskipun cukup jinak, gurita jenis ini sangat berbahaya bagi manusia jika merasa terusik atau terganggu.