TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya menggunakan dana otonomi khsusus (Otsus) tahun anggaran 2023 buat sejumlah program.
Tercatat ada empat kegiatan yang diselenggarakan, yaitu menenun, mebel, mengemudi, dan bengkel.
Baca juga: Berair Bersih, Ini Pantai yang Masuk Anugerah Desa Wisata 2023 di Kabupaten Sorong
"Kami menyelenggarakan kegiatan ini semata-mata buat mengembangkan potensi masyarakat asli Papua (OAP)," ujar Kabid Pelatihan dan Produktivitas, Disnakertrans Kabupaten Sorong Feni Rika Su Dus kepada TribunSorong.com, Jumat (31/3/2023).
Menurutnya, program diselenggarakan selama sepekan diikuti peserta dari 32 distrik di Kabupaten Sorong, masing-masing distrik mengirim empat perwakilan.
Baca juga: Polda Papua Barat Daya Dibangun di Kabupaten Sorong, Sanusi Rahaningmas Minta Pastikan Lahan
Melalui pelatihan seperti menenun, para mama Papua yang menjadi peserta diharapkan menghasilkan tenunan khas Moi.
Baca juga: Papua Barat Daya Terima DBH Migas Rp600 Miliar Lebih, Jatah Kabupaten Sorong Paling Banyak
Secara umum, ke depannya masyarakat Papua dapat mengembangkan kualitas-kualitas yang mereka miliki.
"Melalui kegiatan seperti ini kami dapat mendidik, membina masyarakat lokal asli Papua. Setidaknya bermanfaat dulu untuk diri dan keluarganya terlebih dahulu, sebelum kepada orang lain," kata Feni.
Baca juga: Ambil Kredit di Pegadaian, Honorer 13 Tahun Kabupaten Sorong Sukses Berwirausaha, Omzet Rp120 Juta
Ia menambahkan, pelatihan sebenarnya diselenggarakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, namun karena terkendala jarak sehingga dipilih di beberapa tempat di Kabupaten Sorong.
"Seperti menenun, kami adakan di Kantor Lembaga Adat Masyarakat (LMA) Kabupaten Sorong," ucap Feni.
Mama Enike seorang peserta mengatakan, dirinya baru pertama kali ikut pelatihan.
"Selama beberapa hari ini ternyata belajar menenun cukup sulit, tapi kalau menyimak secara baik mudah memahaminya," katanya.
Ia berharap ke depannya kegiatan seperti ini terus diadakan, sehingga mama-mama Papua bisa belajar agar dapat mengangkat tenun khas Moi. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)