TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Viktor Makamuke (51) merupakan Panglima Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) Wilayah Bomberai yang telah bergerilya sejak 2011 di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Viktor Makamuke dinobatkan sebagai pucuk pimpinan TNPB oleh Panglima Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) Eliezer Awom pada 2011 lalu.
Baca juga: Panglima TNPB Viktor Makamuke Diserahkan ke Jaksa, Parang hingga Bambu Jadi Barang Bukti
Baca juga: Rambut hingga Jambang Memutih, Tampang Terbaru Viktor Makamuke di Satreskrim Polres Sorong Selatan
"Bapa memang masuk karena panggilan hati nurani sendiri dan merupakan panggilan alam Papua," ujar Viktor kepada TribunSorong.com di Kejaksaan Negeri (Kejari) Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (2/11/2023).
Selama diangkat menjadi Panglima TNPB Wilayah Bomberai, pihaknya mengemban misi agar merekrut tentara, residen, dan pemerintahan sementara di Papua Barat.
Viktor Makamuke mengaku, sejak awal dirinya mulai melakukan perekrutan dan bentuk residen di Kabupaten Teluk Bintuni.
"Bapa baru masuk ke wilayah Inanwatan, Sorong Selatan, agar membentuk tentara resimen tahun kemarin," katanya.
Kendati menjadi gerilyawan sejak 2011 lalu, Viktor Makamuke merasa tidak takut dengan pilihannya menjadi seorang pejuang TNPB.
Bahkan, ayah empat anak itu telah siap bertanggungjawab atas apa yang dilakukan sejak diangkat jadi Panglima TNPB.
"Saya menjadi seorang Panglima TNPB ini juga rumah tangga menjadi korban dan sudah cerai dengan istri," jelasnya.
Baca juga: 2 Hari Pascapenangkapan Panglima TNPB Viktor Makamuke, Ini Kata Kasatreskrim Polres Sorong Selatan
Baca juga: Ini Kronologi Panglima TNPB Bomberai Viktor Makamuke Ditangkap Polisi di Kota Sorong
Pasalnya, sang istri awalnya tidak mau Viktor Makamuke bergabung ke organisasi yang bersebrangan dengan Indonesia.
Ia menuturkan selama menjadi gerilyawan di hutan Teluk Bintuni hingga Sorong Selatan, dirinya tak digaji oleh orang lain.
"Saya memang memiliki langkah ini karena tanah memanggil kami dan tanpa gaji pun kami sudah siap tanggung jawab," tuturnya.
Meski tangan dalam kondisi terborgol, ia mengaku akan bertanggungjawab atas setiap gerakan yang telah dibuat.
Hingga kini, Panglima TNPB Bomberai telah merekrut anggota sekira 15 orang di wilayah Sorong Selatan.
Pelimpahan Kasus