TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Kepala Suku Besar Imekko Yohan Bodori mengatakan, situasi Kamtibmas di Sorong Selatan, Papua Barat Daya kondusif.
Sebelumnya, polisi menembak mati satu daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan empat anggota TNI di Kisor, Maybrat, yakni Arki Tugakeri di Distrik Inanwatan pada Jumat (1/12/2023).
Baca juga: DPO Kasus Pembunuhan TNI di Maybrat Ditembak Mati di Inanwatan Sorong Selatan
Yohan Bodori mengimbau kepada masyarakat Imekko agar tetap menjaga keamanan serta tidak terpengaruh provokasi maupun tawaran dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kalau ada hal yang mau dibicarakan datang dan kita bicarakan secara baik, jangan terpengaruh orang luar, sehingga bisa terjadi seperti almarhum Arki Tugakeri," katanya saat melihat jenazah Arki Tugakeri Rumah Sakit Schoolo Keyen, Teminabuan.
Baca juga: Semalam di Rumah Duka, Jenazah DPO Pembunuhan 4 TNI Kisor Dimakamkan di Inanwatan Sorong Selatan
Sementara Kapolres Sorong Selatan, AKBP Gleen Rooi Molle berharap kejadian ini menjadi yang terakhir.
"situasi Kamtibmas di Sorong Selatan aman terkendali, tidak ada gejolak," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota Polres Sorong Selatan menembak mati satu pelaku kasus pembunuhan empat anggota TNI di di Kisor, Maybrat, Papua Barat Daya beberapa waktu lalu.
Tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) tersebut diketahui bernama Arki Tugakeri.
Ia ditembak saat hendak mengibarkan Bendera Bintang Kejora di Distrik Inanwatan, Sorong Selatan, Papua Barat Daya pada peringatan Kemerdekaan West Papua, Jumat (1/12/2023).
"Iya benar, satu orang (ditembak, red)," kata Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga ketika dikonfirmasi.
Kapolda menjelaskan, awalnya pihaknya mendapatkan informasi Arki Tugakeri berada di Inanwatan, tujuannya hendak mengibarkan Bendera Bintang Kejora.
Baca juga: Hakim Jatuhkan Vonis 18 Tahun Penjara ke Anggota KKB Penyerang Pos TNI di Kisor Maybrat
Ketika dicek, ternyata yang bersangkutan merupakan DPO.
"Anggota kami hendak menangkap secara persuasif tetapi yang bersangkutan melawan anggota, mengancam menggunakan parang," kata Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga.
Melihat kondisi iti, anggota pun terpaksa melepaskan tembakan guna melumpuhkan tersangka. (tribunsorong.com/paulus pulo)