Pemilu 2024

Pelatihan Ajudikator Usai, 40 Anggota Bawaslu Jadi 'Wakil Tuhan'

Penulis: Petrus Bolly Lamak
Editor: Ilma De Sabrini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta pelatihan ajudikator sedang foto bersama dengan Ketua Bawaslu Papua Barat usai menerima sertifikat ajudikator, Senin (4/12/2023).

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pelatihan ajudikator bagi komisioner Bawaslu Papua Barat dan Papua Barat Daya resmi di tutup oleh Ketua Bawaslu Elias Idie, Senin (4/12/2023).

Presiden Direktur Justitia Training Center Andriansysah Tiawarman dalam laporannya mengapresiasi seluruh peserta yang selama tiga hari digembleng menjadi seorang ajudikator yang bijak.

Sebanyak 50 anggota Bawaslu Papua Barat dan Papua Barat Daya mengikuti pelatihan ajudikator.

Baca juga: Bawaslu Gelar Pelatihan Ajudikator, Bersiap Selesaikan Sengketa Pemilu 2024

40 di antaranya dinyatakan lulus dan mendapat sertifikat sebagai ajudikator terbaik, sementara 10 lain belum sempat hadir mengikuti pelatihan itu.

"40 ajudikator ini memang semuanya terbaik. Semua ajudikator dilatih, mulai dari menerima sengketa pemilu sampai proses sidang. Semuanya kami nilai dalam simulasi," katanya kepada TribunSorong.com.

Baca juga: Rakor Persiapan Pembentukan KPPS, Ketua KPU Papua Barat Daya: Ujung Tombak Suksesnya Pemilu 2024

Ia bilang, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi seluruh anggota Bawaslu, supaya bisa menjadi ajudikator yang baik.

Ajudikator yang bisa memahami proses sengketa mulai dari permohonan dan jawaban hingga membuat putusan yang bijak sesuai peraturan perundang-undangan.

"Bagaimanapun putusan adalah mahkota dari seorang ajudikator, sehingga mereka ini jadi 'wakil Tuhan'. Oleh karena itu, harus punya kemampuan yang baik," ucapnya.

Baca juga: Jelang Masa Kampanye, KPU Kabupaten Sorong Tetapkan 15 Lokasi Pemasangan APK

Dia mengatakan bahwa peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan, bahkan semua dokumen dan proses diikuti secara cermat.

Ini merupakan masa depan Indonesia, sebab putusan-putusan dari ajudikator ini menentukan nasib konstitusional peserta pemilu.

"Penilaian kami lihat dari ujian tertulis dan praktek. Jadi nilai yang diberikan penuh dengan pertanggungjawaban," ujarnya. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)