TRIBUNSORONG.COM,SORONG - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya (PBD) George Yarangga melepas siswa siswi vokasi program Beasiswa Generasi Emas (Bis Gemas) 2024, Senin (8/1/2024).
Acara berlangsug di VEGA PRIME Hotel & Convention, Kota Sorong.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Blokir 20 Rekening Guru yang Malas Mengajar dan Tak Masuk Sekolah
George Yarangga menyampaikan, Bis Gemas merupakan satu di antara sejumlah program unggulan Penjabat (Pj) Gubernur Mohammad Musa'ad.
Menurutnya ada 36 siswa yang akan diberangkatkan ke luar negeri.
Baca juga: Lewat Pendidikan, Universitas Terbuka Sorong Adakan Seminar Akademik Bahas Masalah di 2 Daerah
Adapun rinciannya, sebanyak 19 orang berangat ke China pada Selasa (9/1/2024), kemudian pada tanggal 19 Januari 2024, terdapat 10 orang yang akan bertolak ke Amerika Serikat.
"Nanti tanggal 21 Februari akan diberangkatkan tujuh orang ke Swiss," ujar George Yarangga).
Ia menambahkan, para siswa yang diberangkatkan ke China akan menyelesaikan program vokasi dalam kurun waktu tiga tahun.
Baca juga: Beasiswa Pemda Raja Ampat, Peroleh Predikat Memuaskan 70 Bunda PAUD Lulus Ujian Skripsi
Lamanya durasi program ini tidak sama untuk siswa yang ke Amerika dan Swis yang mana dalam waktu satu tahun wajib selesai, sehingga peerta harus belajar serius agar sukses.
Lebih lanjut George Yarangga mengatakan, siswa yang diberangkatkan magang ke Swiss juga mendapat bayaran.
"Di Swis itu Business & Hotel Management School (BHMS) guna meningkatkan parawisata agar lebih baik. Peserta yang telah menyelesaikan program bisa melanjutkan kerja praktik atau balik ke Indonesia agar nantinya berkontribusi untuk Papua Barat Daya," ucapnya.
Baca juga: Buntut Kurang Guru dan Fasilitas di PBD, Dinas Pendidikan Gelar Rapat di Sorong, Ambil Daerah Lain
George Yarangga melanjutkan, pemerintah provinsi juga telah bekerja sama dengan Universitas California State di Amerika dalam program entrepreneur dan kewirausahaan, sementara di China menjalankan pilihan program komputer engineering dan bisnis.
Di China, peserta tinggal di asrama dan sudah termasuk makan, kecuali saat weekend, Sabtu dan Minggu sehingga disiapkan uang saku tambahan untuk keperluan makan.
"Uang saku 350 ribu rupiah per bulan. Khusus untuk China akan diberikan melalui kampus dan makan bayar langsung ke kantin. Kalau USA dan swiss ada paket meal plan dan siswa harus belajar hemat karena di luar negeri," kata George Yarangga.
Baca juga: Dukung Pendidikan, Pemprov Papua Barat Daya Gelontorkan Rp 46 M Untuk Sejumlah Program
Mantan Pj Wali Kota Sorong ini meminta juga kepada siswa yang diberangkatkan agar aktif dalam berbagai kegiatan dan dapat mempromosikan potensi daerah, yakni Provinsi Papua Barat Daya.
Selain itu menyelesaikan studi sesuai waktu yang ditentukan, berkelakuan baik, dan menjaga nama baik Provinsi Papua Barat Daya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)