Adorasi Sakramen Maha Kudus itu dilaksanakan seusai perayaan Misa Kamis Putih.
Pater Krispianus Panda Lewa, SVD selaku pastor rekan turun dari mimbar suci memegang sakramen kudus dan berjalan mengelilingi gereja.
Umat yang hadir menyaksikan Adorasi Sakrmaen Maha Kudus tersebut.
Saat Sakramen Maha Kudus melewati tempat duduk, umat langsung berlutut menyembah.
Pater Krispianus Panda Lewa, SVD menjelaskan, Adorasi Sakramen Maha Kudus adalah tindakan penyembahan kepada Tuhan yang hadir dalam rupa Hosti yang telah dikonsekrasikan.
Baca juga: Tiba di Ayawasi, Duta Besar Vatikan Pilih Jalan Kaki Menuju Gereja Katolik daripada Naik Mobil
Melalui janji yang diberikan Yesus dalam Perjamuan Terakhir 'Inilah Tubuh-Ku' dan 'Inilah Darah-Ku'.
Dan oleh kuasa Roh Kudus, maka dalam doa konsekrasi yang diucapkan imam, hosti diubah menjadi Tubuh Kristus, dan anggur menjadi darah Kristus, Sang Putra Allah.
"Dengan demikian, berdoa di hadapan Sakramen Ekaristi sama dengan berdoa di hadapan Allah sendiri," katanya.
Penghormatan terhadap Sakramen Maha Kudus ucapnya, dilakukan setiap umat berlutut atau pun memberikan hormat dihadapan tabernakel yang di dalamnya diletakkan Sakramen Maha Kudus.
Sikap hormat sebelum menerima Ekaristi/ Komuni dalam Misa Kudus, menerima sakramen tersebut juga dengan sikap yang hormat.
"Atau pun pada saat Sakramen Mahakudus ditahtakan, juga dengan membuat tanda salib setiap kali kita melewati gedung gereja Katolik," ujarnya. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)