TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Anggota DPR RI Dapil Papua Barat Robert Joppy Kardinal turut meyikapi tingginya harga avtur di Bandara DEO Sorong, Papua Barat Daya yang berakibat pada mahalnya harga tiket.
"Sejumlah perusahaan penerbangan mengeluh karena memang ada monopoli terhadap pasokan avtur," ujarnya kepada TribunSorong.com, Rabu (1/5/2024).
Baca juga: Anggota Komisi X DPR RI Robert Kardinal Dukung Pariwisata dengan Memperkuat Pelaku Ekonomi Kreatif
Baca juga: Robert Kardinal Ajak Generasi Muda Lestarikan Tari Tradisional Papua di Bisa Festival
Anggota Komisi X tersebut menilai, apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus bisa berdampak pada aktivitas pariwisata di wilayah timur Indonesia, seperti Raja Ampat, Triton, Biak, dan lainnya.
Ia berharap, persoalan avtur ini bisa selesai agar pengguna jasa penerbangan tujuan Papua atau sebaliknya bisa memperoleh harga tiket yang terjangkau serta ekonomi daerah juga makin naik.
Baca juga: Anggota DPR RI Robert Kardinal Dorong Generasi Muda Diberi Ruang Berkreasi Lestarikan Budaya Papua
Baca juga: Kemenhub Cabut 17 Badara dari Staus Internasionalnya, Ada Bandara Biak dan Merauke
Politisi senior Partai Golkar itu menceritakan pernah mengajak sejumlah kolega maupun kenalan berwisata ke Raja Ampat, namun lebih memilih ke Singapura.
"Mereka pilih ke Singapura karena harga tiket lebih murah ketimbang berlibur ke Raja Ampat," katanya.
Robert Jopyy Kardinal pun meminta kepada Pertamina selaku pihak yang diberi kewenangan dalam penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) termasuk avtur menyikapi hal ini.
Menurutnya avtur di wilayah timur jangan terlalu mahal dibanding barat agar tidak berefek pada melonjaknya harga tiket.
"Selain itu akan mematikan pariwisata,” ucap Robert Joppy Kardinal.
Tertinggi di Indonesia
Sebelumnya diberitakan, harga avtur di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya masuk kategori paling tinggi di Indonesia.
Baca juga: Landing Perdana di Bandara DEO Sorong, Pesawat Trans Nusa Disambut Tradisi Water Salute
Baca juga: Rute Garuda Indonesia Bali-Sorong, Peluang Baru Bagi Wisata Papua Barat Daya
Kepala Bandara DEO Cece Tarya mengatakan, harga avtur mencapai Rp16.176 per galon.
"Kita dan beberapa tempat memang ada perbedaan, Di Sorong ini memang cukup tinggi harga avtur se-Indonesia," ujarnya kepada TribunSorong.com, Selasa (30/4/2024).
Ia menyebut, avtur di Jakarta, Labuan Bajo, dan Lombok berada di kisaran Rp13.800 per galon.
Harga bahan bakar tersebut tentunya memengaruhi harga ke tiket, yakni semakin tinggi maka tiket juga naik sekitar 37 hingga 45 persen.
"Kami sudah menanyakan hal ini, ternyata naiknya disebabkan karena faktor distribusi dan transportasi dari Jawa ke Sorong," kata Cece Tarya.
Ia berharap persoalan ini bisa disikapi oleh pemangku kebijakan di daerah sehingga harga avtur bisa ditekan.
Baca juga: Robert Kardinal Usul Areal Bandara DEO Sorong Jadi Sentra Penjualan Produk UMKM
Baca juga: Simulasi Keadaan Darurat, Bandara DEO Sorong Terbakar Hingga Evakuasi Penumpang
Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Daya Victor Solossa berujar, pihaknya akan mengambil langkah terkait pelayanan angkutan udara tersebut.
"Kalau memang avtur rendah dan buat tiket murah dengan alasan ada KEK dan wisata, maka kita juga punya dua ini," ucapnya.
Optimalisasi pelayanan
Sebelumnya, manajemen Bandara Domine Eduard Osok (Deo) Sorong, Papua Barat Daya menggelar pertemuan bersama sejumlah pihak guna membahas optimalisasi pelayanan, Selasa (30/4/2024).
Baca juga: Siapkan Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat, UNCEN Gelar FGD di Kota Sorong
Baca juga: Dongkrak Pariwisata di Kabupaten Sorong, Diaspora Ekspose 3 Lokasi Pendakian Gunung
Kepala Bandara Deo Sorong Cece Tarya menjelaskan, agenda kegiatan bertujuan menyamakan persepsi dengan pihak-pihak terkait.
"Dari rapat ini ada tiga poin termasuk soal DEO sebagai bandara domestik yang dapat melayani penerbangan internasional," ujarnya.
Cece Tarya menambahkan, pihaknya ingin seluruh pihak membuka diri dalam rangka peningkatan ekonomi melalui pelayanan Bandara DEO.
Baca juga: Dosen Ekowisata Unipa Dorong Pemkab Raja Ampat Jadikan Pariwisata Sektor Unggulan
Baca juga: BBM Berperan Vital dalam Menopang Pariwisata Raja Ampat "Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi"
Melalui kesempatan itu, pihaknya juga akan ikut mendorong terkait sejumlah fasilitas pendukung bagi para wisatawan, di antaranya ruang kedatangan khusus untuk pelancong mancanegara.
"Kami juga paparkan kalau Bandara DEO jadi pintu masuk tujuan wisata maka memang standarnya 100 ribu wisatawan," ucapnya.
Cece Tarya berharap, standar ini bisa dijemput oleh pemerintah daerah sehingga ikut menghadirkan fasilitas pendukung lainnya, seperti transportasi hingga hotel. (tribunsorong.com/safwan ashari)