"Penyampaian pendapat di muka umum dilindungi UUD 1945, namun malah terdapat empat massa aksi yang dipukul dan diseret," katanya.
Baca juga: Modus Tawar Jasa Bantu Cari Motor, 2 Pelaku Tega Habisi Nyawa Mahasiswa UNAMIN di Malanu
Baca juga: Polisi Ringkus 2 Pelaku Begal di Sorong, Kendaraan Dijual ke Oknum Anggota TNI Harga Rp 2-3 Juta
Ia menegaskan, persoalan ini tak terhenti begitu saja, pihaknya akan tetap proses serta melaporkan peristiwa tersebut ke Komnas HAM.
Abdul menyebut, HMI mendesak persoalan represif menjadi atensi Kapolda Papua Barat, Kapolri hingga Kompolnas.
Leher dicekik
Sebelumnya diberitakan, aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UNAMIN) dan kelompok Cipayung di depan kantor Polresta Sorong Kota diwarnai tindakan represif petugas.
Baca juga: Kader Ditemukan Tewas di Malanu, IMM Papua Barat Daya Soroti Kinerja Kapolresta Sorong Kota
Baca juga: Polres Sorong Catat 364 Kasus Kriminal di 2023, Curanmor Paling Tinggi
Pantauan TribunSorong.com, sejak awal massa bergeser dari simpang tiga lampu merah Kilometer 8 Kota Sorong sekitar pukul 13.03 WIT, situasi mulai memanas.
Tiba di depan kantor Polresta Sorong Kota, demonstran sempat beradu argumen dengan petugas.
Hujan yang membuat basah kuyup seluruh peserta aksi dan juga aparat kepolisian yang mengawal aksi tak menurunkan tensi.
Setelah silih berganti berorasi, massa yang mencoba merangsek masuk ke area kantor polres diadang petugas yang sudah bersiap.
Tak ayal adu fisik pun terjadi bahkan sejumlah petugas bertindak represif kepada pedemo serta menciduk tiga orang dari barisan.
Seorang mahasiswa dari Fakultas Hukum UNAMIN Sorong yakni Zainudin Madamar menyebut sempat ditendang oleh oknum polisi.
Tak sampai di situ, ia juga dicekik seorang oknum polisi berpakaian preman hingga masuk ke area depan pos jaga kantor polresta.
Dalam posisi itu kader HMI dan DPC PERMAHI Sorong sempat melambai tangan agar melepas cekikan karena nyaris pingsan akibat kehabisan napas.
Tiba di depan pos penjagaan, oknum yang menyeretnya kemudian melepas cengkeraman di leher hingga Zainudin pun terjatuh.
Zein sapaan karib Zainudin kemudian dibawa masuk ke ruang SPKT Polresta Sorong Kota bersama dua orang lainnya.
Selang beberapa waktu kemudian, ketiga orang mahasiswa itu dikeluarkan lagi.
"Kasus saya dicekik dipukul sambil seret yang dilakukan oleh oknum polisi tadi tidak selesai," katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)