Pilkada di Papua Barat Daya

Ricuh di Kantor KPU Papua Barat Daya, Simulasi Kepolisian Hadapi Demo  

Penulis: Safwan
Editor: Petrus Bolly Lamak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bentrok massa unjuk rasa dan aparat kepolisian kembali terjadi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Daya, ruas jalan Pramuka, Kota Sorong, Rabu (18/9/2024). (tribunsorong.com/safwan)

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Bentrok massa unjuk rasa dan aparat kepolisian kembali terjadi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Daya, ruas jalan Pramuka, Kota Sorong, Rabu (18/9/2024).

Baca juga: KPU Papua Barat Daya Rakor Mekanisme dan Dana Kampanye Pilkada, Segini Batasan Anggaran Para Paslon

Massa awalnya menyampaikan aspirasi secara damai, namun lantaran tensi terus memanas sehingga para demonstran justru nekat menerobos barikade kepolisian.

Massa tampak menendang dan melempar botol air mineral serta kayu ke petugas, hingga membuat situasi semakin tegang.

Baca juga: KPU Papua Barat Daya Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Sasar Komunitas-komunitas

Aksi itu merupakan simulasi yang dibuat oleh aparat kepolisian guna mengantisipasi adanya ricuh saat penyampaian aspirasi di Kantor KPU Provinsi Papua Barat Daya.

Dalam simulasi tersebut tampak seorang koordinator aksi diamankan petugas dan dua orang lainnya luka akibat benturan.

Kasatgas Wilayah Polda Papua Barat Daya Kombes Pol Budi Utomo menjelaskan, ini adalah persiapan yang dilakukan guna ikut mengantisipasi aksi massa hingga ricuh.

"Kami sudah siap terbukti saat simulasi kali ini anggota kami sudah satu komando dan siap digerakkan jika ada unjuk rasa," ujar Budi kepada TribunSorong.com di Sorong.

Hingga kini, Tim BKO Polda Papua Barat di Papua Barat Daya sudah berjumlah 800-an personel dan akan dibantu oleh jajaran TNI.

Baca juga: Masyarakat Suku Ambel Raja Ampat Buat Sumpah Adat di Kantor KPU Papua Barat Daya

Ia berharap, melalui simulasi ini kepolisian yang diterjunkan ke lokasi saat demontrasi sudah lebih siap mengamankan situasi. (tribunsorong.com/safwan ashari)