Pasar Remu Kota Sorong Terbakar

BPS Ikut Terdampak Tragedi Kebakaran Pasar Remu Sorong, Berikut Penjelasannya

Penulis: Taufik Nuhuyanan
Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPS Papua Barat Merry.

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat Merry menyoroti peristiwa kebakaran yang terjadi di Pasar Remu, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Menurutnya, musibah tersebut berdampak kepada para pedagang serta harga-harga karena berkurangnya stok barang yang hangus terbakar.

“Kalau harga-harga ini mengalami peningkatan atau tidak, kami belum bisa pastikan karena saya sendiri juga belum meninjau (Pasar Remu, red),” ujar Merry di Kota Sorong, Selasa (1/10/2024).

Baca juga: Mobil Mogok saat Pasar Remu Terbakar, Pj Wali Kota Sorong Minta Maaf Janji Pengadaan Tahun 2025

Mengenai dampak-dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran di Pasar Remu, ia menyebut BPS juga termasuk yang terimbas.

Hal itu dikarenakan ada beberapa responden pedagang di Pasar Remu yang dijadikan sumber pengambilan data harga konsumen.

Baca juga: Foto-foto Tragedi Kebakaran Pasar Remu Sorong Papua Barat Daya

Lapak-lapak yang ludes total akan membuat kesulitan pihak BPS dalam mengambil sampel harga.

"Kami akan mencari keberadaan para responden-responden di Pasar Remu tersebut, karena ini harus berkelanjutan dengan orang yang sama. Kalaupun nantinya kami tidak temukan, terpaksa harus mengganti orang yang menjual jenis dan bahan yang sama seperti yang sebelumnya dijadikan sampel,” kata Mery.

Data lapak terbakar

Jajaran Polresta Sorong Kota merilis hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Tim INAFIS di lokasi awal api membakar Pasar Remu.

"Tim INAFIS menemukan dugaan awal dari hasil olah TKP di Pasar Remu yakni korsleting listrik," ujar Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto kepada TribunSorong.com, Senin (30/9/2024).

 Ia menegaskan, berdasarkan pemeriksaan Tim INAFIS korsleting listrik itu berawal dari alat stafol di Loss A Pasar Remu Sorong.

Rencananya, sejumlah sampel yang telah diambil oleh Tim INAFIS Polresta Sorong Kota akan dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Papua di Kota Jayapura.

Happy menyebut, jumlah lapak yang terbakar terdata sebanyak 1.376 unit.

Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Bernhard Rondonuwu Tinjau Pasar Remu Usai Kebakaran, Ungkap Rencana Revitalisasi

Lapak-lapak tersebut berukuran 1x1 berjumlah 550 unit, 2x2 (506), 3x3 (10 unit), serta 310 lapak ukuran 4x5.

"Data-data masih akan update lagi nanti," kata Kapolresta.

Rencana revitalisasi 

Sebelumnya, Pj Wali Kota Sorong Bernhard Rondonuwu menggelar rapat bersama Asosiasi Pedagang Pasar Remu Sorong terkait penanganan pasca kebakaran, namun belum ada titik temu.

Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Koordinasi Lintas Instansi Minta Bantuan Armada buat Padamkan Api di Pasar Remu

Bernhard menjelaskan, rapat koordinasi ini sudah digelar dua kali di kantor Wali Kota Sorong guna membahas langkah cepat penanganan Pasar Remu pascaterbakar.

"Kami tahu di Pasar Remu Kota Sorong ini ada banyak persoalan termasuk silang pendapat antar asosiasi pedagang," ujar Bernhard, Selasa (1/10/2024).

Meski begitu, ia bilang, pemerintah ingin menjadi jembatan agar mempertemukan kedua asosiasi pedagang agar dapat mencari jalan tengah terkait Pasar Remu.

Menurutnya, dalam mengatur Pasar Remu yang baru-baru ini ludes dilahap si jago merah, harusnya ada pemikiran jernih agar bisa memberikan solusi ke pemerintah.

"Saya mau kedua pihak harus bisa turunkan tensi, karena belum ada kesempatan maka saya minta besok kembali lagi," katanya.

Ia meminta, kedua asosiasi pedagang di Pasar Remu harusnya mengambil peran agar penataan bisa segera diambil guna menjaga roda ekonomi tetap berjalan.

Baca juga: Mobil Damkar Mogok dalam Perjalanan Menuju Lokasi Kebakaran Pasar Remu Sorong

Pria asal Manado Sulawesi Utara itu bilang, kedua pihak harus duduk bersama agar bisa mencari jalan dan mengakhiri semua demi ekonomi Kota Sorong tetap tumbuh.

"Saya sudah menyampaikan kondisi Pasar Remu ke pemerintah pusat, namun  kami tunggu sikap dari pedagang," jelasnya.

Ia berharap, setelah laporan dilayangkan ke pemerintah pusat, semoga dalam waktu yang tak terlalu lama sudah dieksekusi.

Pedagang pecah kongsi

Selain itu, dalam rapat itu Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Remu Ahmad Yani dan Ketua Pedagang Kaki Lima Sarif Nari sempat saling melontarkan argumentasi.

Ahmad Yani meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong bisa membongkar lapak pedagang yang menghalangi jalan di Pasar Remu.

"Karut marut di dalam Pasar Remu ini harus dibenahi dengan baik agar mengantisipasi ada kejadian kebakaran kembali," ujarnya.

Tak hanya itu, persoalan retribusi hingga tarif listrik bagi para pedagang kaki lima di Pasar Remu pun harus diperjelas.

Pasalnya, para pedagang di dalam Pasar Remu sebagian telah membayar banyak retribusi, namun tidak sebanding dengan pelayanan (akses) dari pemerintah.

Mendengar hal tersebut, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Syarif Nari menilai perbedaan pandangan bukan menjadi substansi agar mencari jalan tengah.

"Saya pada prinsipnya menerima setiap arahan yang disampaikan oleh Pemkot Sorong, namun harus bisa perhatikan nasib dari mama-mama Papua," katanya.

Baca juga: Komplotan Pencuri Coba Menyusup saat Kebakaran di Pasar Remu Sorong, 1 Pleton Dalmas Diterjunkan

Ia mengaku, awalnya dalam rapat bersama Pj Wali Kota Sorong sudah ada beberapa kesepakatan termasuk buka akses jalan.

Syarif bilang, sejak awal pedagang kaki lima tetap konsisten dengan keputusan yang dibuat oleh Pemkot Sorong.

"Kami konsisten dengan keputusan Wali Kota Sorong, namun tiba-tiba ada 12 lapak pedagang kaki lima ke mana sebab terkait kemanusiaan mama Papua," katanya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)