TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kantor Pencarian dan Pertolongan Sorong gelar silaturahmi dengan insan pers Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (13/1/2025).
Silaturahmi ini sebagai bentuk meningkatkan koordinasi dan mempererat hubungan serta memperkuat kerja sama dengan media massa.
Baca juga: Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Penemuan Mayat Wanita di Pantai Saoka Kota Sorong
Dalam acara ini, Kantor Pencarian dan Pertolongan Sorong memaparkan rencana penanganan operasi Search and Rescue (SAR) tahun 2024 yang telah disusun.
Serta memperkenalkan prosedur dan teknik terbaru dalam operasi pencarian dan pertolongan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Sorong, Monce Brury menyampaikan bahwa tantangan baru dalam operasional SAR semakin berat.
Baca juga: Stunting di Kota Sorong Bertambah 4 Kasus, Hasil Audit Dinas P2KB Tahun 2024
Mengingat luasnya wilayah kerja meliputi perairan dan daratan dengan kondisi geografis cukup menantang.
“Koordinasi baik antara instansi terkait dan dukungan dari insan pers sangat diperlukan untuk keberhasilan operasi SAR di lapangan,” katanya.
Monce bilang, bahwa tim SAR di Sorong telah menangani 32 kasus kecelakaan yang melibatkan operasi SAR sepanjang 2024.
Kejadian-kejadian tersebut lebih rentan terjadi di Kepulauan Misool dan Kepulauan Raja Ampat dalam rentang waktu setahun terakhir.
"Para petugas SAR menghadapi tantangan berat dalam menyelamatkan korban dan memberikan pertolongan pertama pada kasus yang terjadi di laut," ujar Monce.
Baca juga: 5 Tempat Nongkrong Paling Favorit di Kota Sorong, Papua Barat Daya
Lanjut dia, bahwa mayoritas kasus yang ditangani melibatkan kecelakaan laut dan transportasi udara.
Tim SAR bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, termasuk Polairud, TNI Angkatan Laut, dan aparat setempat, guna mengoptimalkan upaya pencarian dan pertolongan.
"Beberapa kasus cukup berat, seperti kapal tenggelam atau terbalik, terjadi di Kepulauan Misool dan Kepulauan Raja Ampat," jelas Monce.
Ia mengungkapkan, bahwa sebanyak 110 orang telah berhasil diselamatkan dan dievakuasi dengan selamat.
Namun, 26 korban masih belum ditemukan, dan tim SAR terus bekerja keras untuk mencapainya melalui jalur informasi.
Baca juga: Ceramah Jumat Ketua MUI Kota Sorong: Keseimbangan Spiritual dan Sosial dalam Islam
Saat ini, sambung dia, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Sorong memiliki 65 personil tersebar di tiga pos SAR dan unit siaga.
“Yakni Pos Sar Raja Ampat di Waisai, Pos Sar Fak-Fak di Fak-Fak, dan Unit Siaga Sar Sorong Selatan di Teminabuan,” ucap dia.
Baca juga: Tim Gabungan SAR Sorong Perluas Area Pencarian ABK KM ASPAC 3, Hari Pertama Temukan Jaket Pelampung
Selain membahas tantangan yang dihadapi dalam operasi SAR, kata dia, kegiatan ini juga menyoroti peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan alat pendukung dalam pelaksanaan operasi SAR.
Program pelatihan meningkatkan keahlian personel di lapangan menjadi fokus utama, dengan penekanan pada kesigapan dan koordinasi antara berbagai pihak dalam menangani situasi darurat.
“Kami harap dapat terbentuk hubungan yang lebih sinergis dan efektif antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Sorong dengan media, untuk memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan SAR di wilayah Papua Barat Daya ini,” pungkas dia. (tribunsorong.com/angela cindy)