TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sorong Frengki Wamafma menegaskan, bahwa program ketahanan pangan tetap menjadi prioritas utama sejalan visi misi Bupati Sorong.
"Ketahanan pangan adalah program nasional yang sejalan dengan visi Bupati, sehingga terus menjadi fokus utama, terutama melalui perluasan lahan tanam dan peningkatan produksi," kata Frengki kepada TribunSorong.com, Senin (28/4/2025).
Baca juga: DPRK Sorong Gelar Rapat Paripurna Bahas LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2024
Untuk mendukung program ini, jelas dia, tahun lalu Pemkab Sorong menjalin kerja sama (MoU) dengan Kementerian Pertanian dan TNI, dengan target produksi tertentu yang harus dicapai.
Namun, Frengki mengakui masih ada kendala, terutama tingginya harga benih dan ketergantungan terhadap bantuan pusat.
"Kami rutin melaporkan progres panen dan capaian luas tanam kepada Bupati dan mitra kerja," ujarnya.
Selain padi, sektor jagung juga menjadi perhatian.
Meski ada kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Polri untuk pengembangan jagung pipil, Frengki menyebut kendala utama adalah belum tersedianya off-taker (penampung hasil).
"Banyak petani lebih memilih jagung manis karena lebih mudah dipasarkan. Jika tersedia pabrik atau penampung, minat menanam jagung pipil pasti meningkat," katanya.
Baca juga: Pelatihan Pencegahan Perkawinan Anak Digelar di Kabupaten Sorong
Frengki juga memastikan dinas pertanian tetap menjalankan program rutin, seperti bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk, obat-obatan, hingga alat mesin pertanian (alsintan), meski dengan anggaran terbatas.
Ia menegaskan, efisiensi anggaran tidak akan menghambat jalannya program ketahanan pangan, terutama dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Arahan Bupati jelas, program ketahanan pangan harus terus berjalan," pungkas Frengki. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)