Ia menceritakan, ajudan gubernur sempat bersiap mengamankan Elisa Kambu, disebut berada di lokasi saat penyerangan.
"Saya lihat ajudan-ajudan gubernur sudah siaga, siap naik mobil. Tapi massa makin ramai, teriak-teriak ‘bunuh, bunuh’. Saya takut sekali, akhirnya mundur masuk ke dalam rumah," ucapnya.
Sejumlah warga lain juga ikut lari untuk menyelamatkan diri.
"Saya bersama mama juga ikut lari. Batu dan kayu sudah dilempar ke arah rumah, jadi lebih baik sembunyi," kata seorang ibu rumah tangga yang tinggal di samping kediaman gubernur.
Baca juga: Rapat Tertutup Forkopimda Papua Barat Daya, Bahas Pemindahan Sidang Kasus NFRPB ke Makassar
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun pemerintah provinsi terkait motif penyerangan ini.
Aparat keamanan telah disiagakan untuk menjaga lokasi pasca kejadian agar tidak kembali terjadi kericuhan. (tribunsorong.com/safwan ashari)