Edo Kondologit Mundur dari DPRP dan PDIP
Pengakuan Mengejutkan Edo di Podcast Saksi Kata Usai Hengkang dari PDI-P dan DPRP Papua Barat Daya
Edo mengaku keputusannya bukan karena emosi sesaat, melainkan hasil dari proses panjang perenungan pribadi dan keluarga.
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Terungkap alasan politisi sekaligus musisi Ehud Eduard Kondologit alias Edo Kondologit mundur dari anggota DPRP Papua Barat Daya dan PDI Perjuangan.
Keputusan mengejutkan itu disampaikan Edo pada Jumat 3 Oktober 2025.
Baca juga: BREAKING NEWS: Edo Kondologit Mundur dari Anggota DPRP Papua Barat Daya dan PDI Perjuangan
Edo mengaku keputusannya bukan karena emosi sesaat, melainkan hasil dari proses panjang perenungan pribadi dan keluarga.
“Sebenarnya biasa saja. Ini sesuatu yang tidak perlu dibesar-besarkan. Dalam dunia politik, setiap orang punya hak politik. Mau digunakan atau tidak, itu hak individu,” ujar Edo podcast Saksi Kata bersama Content Manager TribunSorong.com Jaryanto yang tayang di kanal YouTube Tribun Sorong, pada Minggu (5/10/2025).
Baca juga: Edo Kondologit Pamit dari DPRP Papua Barat Daya dan PDI-P, Sukses di Dunia Hiburan hingga Politisi
Ia menjelaskan, sejak bergabung dengan PDI Perjuangan pada 2008, dirinya berkomitmen menjalankan perjuangan politik dengan idealisme tinggi.
Namun, dalam dua tahun terakhir, ia mulai merasa tidak nyaman dengan situasi di internal partai maupun DPRP Papua Barat Daya.
“Saya merasa situasi di dalam DPR sendiri kurang nyaman. DPR ini kan mendapat harapan besar dari masyarakat, tapi dalam praktiknya kita dibatasi banyak aturan. Masyarakat banyak permintaan, tapi kita juga dibatasi koordinat dan mekanisme. Akhirnya kita tidak bisa leluasa bergerak,” ungkapnya.
Edo menilai tata kelola lembaga legislatif di provinsi baru itu masih belum tertata dengan baik.
“Ini subjektif, tapi memang DPR kita di Papua Barat Daya masih baru. Dalam pelaksanaannya banyak hal yang belum tertata dengan baik. Saya tidak perlu buka satu per satu, tapi jujur saja, situasinya memang tidak nyaman,” katanya.
Baca juga: UPDATE Alasan Edo Kondologit Tanggalkan DPRP Papua Barat Daya dan PDI Perjuangan
Selain itu, Edo juga menyoroti dinamika internal partai yang menurutnya mulai menjauh dari mekanisme dan ideologi awal PDI Perjuangan.
“Saya lihat di internal partai juga banyak hal yang tidak jelas. Dalam mekanisme rekrutmen misalnya, harusnya ada tahapan-tahapan, tapi banyak yang tidak dijalankan. Terutama di tingkat DPD,” ucap Edo.
Meski demikian, Edo menegaskan loyalitasnya terhadap partai tak pernah diragukan.
Baca juga: Edo Kondologit Tinggalkan Kursi DPRP Papua Barat Daya, Spill Sosok Penggantinya
Ia bahkan menjadi sosok di balik berdirinya kantor DPC PDI Perjuangan Kota Sorong yang kini menjadi salah satu kantor partai terbaik di wilayah itu.
“Saya jadi Ketua DPC hampir delapan tahun. Kantor itu kita bangun dari gotong royong. Dulu tiap hujan pasti banjir sampai dada, tapi kita naikin tanah, bangun bersama. Loyalitas saya total, Mas,” katanya.
Baca juga: Respons DPD PDI Perjuangan PapuaBarat Daya soal Pengunduran Diri Edo Kondologit
Seiring waktu, ia merasakan perubahan atmosfer politik membuatnya sulit mempertahankan idealisme.
“Dua tahun terakhir ini, atmosfernya berubah. Terlalu banyak blok-blokan, intrik, dan saya merasa makin ke sini makin gak jelas. Politik ini kayaknya bukan panggilan saya,” kata Edo.
Baca juga: Edo Kondologit Sah Mundur dari PDI Perjuangan, Pengurus DPC Kota Sorong dan DPD Ungkap Dedikasi
Menurutnya, semangat awal berpolitik adalah memperjuangkan rakyat kecil sebagaimana ideologi Marhaenisme yang diajarkan oleh Soekarno.
“Saya suka PDIP karena ini partai wong cilik. Ideologi Marhaen itu kan bicara soal kemandirian rakyat. Tapi hari ini saya lihat arah perjuangan itu makin kabur,” ucapnya.
Edo menutup perbincangan dengan refleksi bahwa dirinya lebih nyaman berjuang lewat karya seni dan jalur sosial di luar sistem politik formal.
“Saya merasa kejebak. Dari maju kena, mundur kena. Tapi ya sudah, saya pilih jalan yang sesuai nurani. Kalau hati nurani tidak kuat, jangan masuk politik,” ucap Edo. (tribunsorong.com/ismail saleh)
Polres Jayapura Selidiki Penemuan Mayat Perempuan di Sungai Mamberamo |
![]() |
---|
Pemkab Sorong Gelar Kursus Wasit C3 Nasional untuk Tingkatkan SDM Perwasitan |
![]() |
---|
Cekcok Uang dan Miras Berujung Maut: Pria di Hamadi Jayapura Tewas Ditikam Pasangan Sendiri |
![]() |
---|
Mantan Karyawan Garuda Dorong SDM Pulau Doom Mandiri: Sulap Lahan Tidur Jadi Kebun Hidroponik |
![]() |
---|
9 Sungai Meluap, BWS Papua Barat Turun Langsung Tinjau Dampak Banjir di Kabupaten Sorong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.