Wali Kota Sorong

Kisah Wali Kota Sorong Lolos dari Malaria: Septinus Lobat Ajak Warga Syukuri Bantuan Kelambu

Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengenang masa kecilnya penuh tantangan di Kampung Wanurian, Kabupaten Sorong.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
MASA LALU - Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengenang masa kecilnya penuh tantangan di Kampung Wanurian, Kabupaten Sorong. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengenang masa kecilnya penuh tantangan di Kampung Wanurian, Kabupaten Sorong.

Septinus menceritakan pengalamannya hidup di daerah rawa-rawa penuh nyamuk tanpa perlindungan kelambu.

Baca juga: Pantai Kaisarea Kota Sorong: Berawal dari Impian Pribadi, Kini Jadi Destinasi Favorit

Membuat lingkungan saat itu sangat berisiko terhadap penyakit malaria.

“Dulu waktu kecil, saya tinggal di Wanurian. Di sana tidak ada tempat yang kering, semua rawa dan bakau,” katanya. 

“Kami tidur di padang kosong, tanpa kelambu. Tapi puji Tuhan, sampai hari ini saya masih hidup. Kalau bukan karena kasih Tuhan, mungkin saya sudah lama kena malaria.” 

Ia bilang, pentingnya perlindungan diri dari gigitan nyamuk penyebab malaria. 

Malaria berbahaya terutama bagi masyarakat tinggal di wilayah rawan.

“Saya alami sendiri bagaimana rasanya hidup di tempat yang penuh nyamuk. Itu sebabnya, ketika sekarang pemerintah membagikan kelambu, kita harus syukuri dan gunakan dengan baik. Karena dulu kami tidak punya kesempatan seperti ini,” ujarnya.

Baca juga: Kasus Malaria Kota Sorong Turun ke 2.818 Pascapuncak 3.925: Kelambu Massal Jadi Kunci Eliminasi

Itulah seuntai kisah yang dibagikan orang nomor satu di Kota Sorong ini dalam kegiatan pencanangan pembagian kelambu massal berinsektisida oleh Dinas Kesehatan Kota Sorong di Posyandu Bahagia, Kelurahan Klawasi, Distrik Sorong Barat, pada Selasa (7/10/2025).

Menurut Septinus, Kota Sorong masih termasuk daerah endemis malaria, dengan jumlah kasus fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca juga: Dorong Daya Saing, Pemkot Sorong Fasilitasi Sertifikasi TKDN untuk Produk Lokal

Ia menegaskan, bahwa program pembagian kelambu massal merupakan langkah penting untuk melindungi masyarakat.

Data Dinas Kesehatan menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan: 766 kasus positif pada 2021, meningkat menjadi 1.749 kasus pada 2022, melonjak menjadi 3.831 kasus pada 2023, dan mencapai 3.925 kasus pada 2024.

“Angka ini harus jadi perhatian serius bagi kita semua, terutama tenaga kesehatan dan masyarakat,” katanya.

Baca juga: Wali Kota Lobat Bagi Kelambu, Perkuat Komitmen Kota Sorong Eliminasi Malaria di Tahun 2029

Ia menekankan pentingnya perencanaan, edukasi, dan partisipasi masyarakat untuk mendukung upaya eliminasi malaria di Kota Sorong yang ditargetkan tercapai pada tahun 2029.

“Tugas kita bukan hanya bagi kelambu, tapi juga memberi pemahaman kepada masyarakat cara penggunaannya. Jangan sampai satu rumah isinya sebelas orang tapi hanya satu kelambu. Itu yang bahaya,” katanya. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved