Bahasa Daerah
Bahasa Daerah di Papua Terancam Punah, Hanya 15 Direvitalisasi dari 428
Balai Bahasa Provinsi Papua menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tanah Papua 2025 di Kota Sorong, Selasa (21/10/2025).
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Balai Bahasa Provinsi Papua menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tanah Papua 2025 di Kota Sorong, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya melindungi dan melestarikan bahasa daerah di Tanah Papua.
Baca juga: DPR Kota Sorong Datangi Kantor Dinas Perikanan dan Tinjau Pasar Ikan Jembatan Puri
Festival mengusung tema “Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Peserta kegiatan dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).
Baca juga: Viral Warung Makan Babi Dipasangi Papan Nama Dapur MBG, Satgas Kota Sorong Respons Begini
Mereka berasal dari Kabupaten Merauke, Nabire, Kaimana, dan Sorong Selatan.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua Valentina Lovina Tanate mengatakan, FTBI bentuk nyata perlindungan terhadap bahasa daerah.
“Ini wujud apresiasi dari seluruh rangkaian kegiatan revitalisasi bahasa daerah,” ujar Valentina.
Ia mengatakan, tahapan pelaksanaan perlindungan bahasa daerah meliputi pemetaan bahasa, konservasi, revitalisasi, dan dokumentasi.
Revitalisasi bertujuan menumbuhkan kembali kecintaan generasi muda terhadap bahasa daerah, memperkuat identitas budaya, serta memastikan keberlanjutan bahasa daerah di Tanah Papua.
Baca juga: Wali Kota Sorong Ajak Generasi Muda: Jangan Malu Berbahasa Daerah, Itu Jati Diri Bangsa
Data Balai Bahasa Provinsi Papua terdapat 428 bahasa daerah di wilayah ini.
Baru 15 bahasa daerah berhasil direvitalisasi sejak tahun 2022.
“Kami berharap pemerintah daerah melanjutkan revitalisasi bahasa daerah karena setiap provinsi punya lebih dari dua bahasa daerah,” katanya.
Baca juga: Wali Kota Sorong Yakin Anak Muda Mampu Baca Peluang dan Percepat Pertumbuhan Ekonomi
Ia mengingatkan sebagian bahasa daerah di Papua kini berada di ambang kepunahan.
Semua pihak perlu mengambil langkah nyata menjaga bahasa daerah sebagai identitas dan warisan budaya bangsa.
“Festival ini menjadi wadah generasi muda berkreasi, berkompetisi, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa daerah masing-masing,” pungkas dia. (tribunsorong.com/ismail saleh)
| 2 Raperda tentang Ketertiban Umum dan Perlindungan Bahasa Daerah di Kabupaten Sorong Disahkan |
|
|---|
| Presiden Prabowo Subianto Ingin Berlakukan Lagi Pelajaran Menulis di Sekolah, Ini Pertimbangannya |
|
|---|
| Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Selasa 21 Oktober 2025 : Scorpio Lugas, Aquarius Perlu Adaptasi |
|
|---|
| Ramalan Zodiak Karier Hari Ini Selasa 21 Oktober 2025 : Gemini Cemas, Cancer Dipuji Atasan |
|
|---|
| Perkuat Pondasi Karakter Anak, Bunda PAUD Tambrauw Noflin Yesnat Lantik Pengurus Pokja di Fef |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20251021_F.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.