Bahasa Daerah

Kemendikdasmen Dorong Pemda Jadi Garda Terdepan Pelestarian Bahasa Daerah di Tanah Papua

Kemendikdasmen mendorong pemerintah daerah (pemda) berperan aktif melestarikan bahasa daerah.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
PELESTARIAN BAHASA DAERAH - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong pemerintah daerah (pemda) berperan aktif melestarikan bahasa daerah. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong pemerintah daerah (pemda) berperan aktif melestarikan bahasa daerah.

“Ini langkah nyata menjaga kekayaan linguistik dari ancaman kepunahan,” ujar Kepala Bidang Fasilitasi dan Advokasi Bahasa dan Sastra Kemendikdasmen Adu Budiwiyanto pada acara Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tanah Papua 2025 di Kota Sorong, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Bahasa Daerah di Papua Terancam Punah, Hanya 15 Direvitalisasi dari 428

Menurutnya, pelestarian bahasa daerah tidak menjadi tanggung jawab lembaga bahasa semata tetapi perlu dukungan nyata pemda.

“Kami berharap pemda mendukung program revitalisasi bahasa daerah, agar dapat menjangkau lebih banyak pelajar, sekolah, dan komunitas,” ujar Adu.

Ia mengatakan, Balai Bahasa Provinsi Papua mencatat capaian menggembirakan sepanjang tahun ini.

190 pengajar utama mendapatkan bimbingan teknis, lalu mengimbaskan pengetahuan kepada 596 pengajar sejawat dan 9.816 siswa di Tanah Papua.

“Papua sangat kaya bahasa daerah dan ini merupakan harta karun budaya harus dijaga untuk generasi mendatang,” katanya.

Baca juga: DPR Kota Sorong Finalisasi Raperda ODGJ, Dorong Perhatian Serius Pemerintah Daerah

Program revitalisasi bahasa daerah pada 2025 melibatkan 111 bahasa atau dialek di 309 kabupaten/kota dari 36 provinsi secara nasional.

Kegiatan tersebut menghasilkan 170 modul bahan ajar, melatih 8.767 pengajar utama, 9.992 pengajar sejawat, dan memberikan dampak kepada 847.767 siswa di seluruh Indonesia.

Adu mengakui program revitalisasi bahasa daerah masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama keterbatasan sumber daya manusia dan dukungan anggaran.

Ia optimistis tujuan pelestarian bahasa dapat tercapai dengan kolaborasi lintas sektor.

“Perlindungan terhadap bahasa daerah adalah tanggung jawab bersama, terutama di tingkat pemda dan keluarga,” ujarnya. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved