Paus Leo XIV

Paus Leo XIV Sambut 200 WNI dalam Audiensi Khusus di Istana Vatikan

Paus Leo XIV memuji WNI, baik rohaniwan rohaniwati maupun awam, yang terus merawat tradisi dan saling peduli.

Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
AUDIENSI DENGAN PAUS LEO XIV - Paus Leo XIV menerima audiensi 200 Warga Negara Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Rohaniwan Rohaniwati Indonesia Kota Abadi (IRRIKA), Rehat, dan keluarga besar KBRI Takhta Suci di Sala Clementina (Aula Clementina) di Istana Vatikan, Senin (22/9/2025). 

"Saya mendorong kalian semua untuk menjadi nabi persekutuan di dunia yang begitu sering hendak dipecah belah dan diprovokasi," kata Paus asal Amerika Serikat ini yang lama menjadi misionaris di Peru.

Baca juga: Penyalahgunaan Teknologi AI Menyasar Paus Leo XIV, Vatikan Rilis Imbauan Resmi

Paus Leo XIV menambahkan, jalan dialog, jalan persahabatan mungkin menantang, tetapi menghasilkan buah perdamaian yang berharga.

Ia mengajak warga Indonesia yang tinggal di Roma agar menjadi umat Katolik yang setia sekaligus warga Indonesia yang bangga, berbakti kepada Injil dan membangun keharmonisan dalam masyarakat. 

Paus mempercayakan warga negara Indonesia kepada Santa Perawan Maria, Bunda Gereja, dan berdoa agar senantiasa menjadi pembangun jembatan antara bangsa, budaya, dan agama.

Audiensi Khusus

Permohonan untuk audiensi bersama diajukan sejak awal tahun ini, di masa Paus Fransiskus, tetapi karena Paus Fransiskus jatuh sakit, dan kemudian berpulang,.

Permohonan pun diperbaharui lewat Secretary of State Kardinal Pietro Parolin, kemudian Paus Leo XIV mengabulkan.

Tidak semua anggota IRRIKA mendapat kesempatan ikut audiensi.

Saat ini di seluruh Italia jumlah biarawan dan biarawati Indonesia ada 1.818 orang, terdiri dari 1.549 biarawati dan 269 biarawan (berdasarkan data diri datang dan pulang per 19 September 2025).

Mereka tersebar di seluruh Italia, berdomisili dan bertugas di Regio Lazio, yakni Kota Roma dan sekitarnya.

Rinciannya 1.056 orang atau 58 persen di Regio Campania yakni Kota Napoli dan sekitarnya sejumlah 416 orang atau 23 persen, selebihnya sejumlah 346 orang atau 19 persen tersebar di berbagai kota di Italia, termasuk di Pulau Sisilia dan Sardinia.

Baca juga: Harapan Pastor Paroki Santo Arnoldus Jansen Sorong kepada Paus Leo XIV yang Pernah Injak Tanah Papua

Tujuan mereka ke Italia bermacam-macam, ada misi Ordo atau Kongregasi, tugas belajar dari Ordo atau Kongregasi yang pada umumnya di iniversitas-universitas Kepausan.

Ada juga bekerja sebagai pimpinan Ordo atau Kongregasi, bekerja di Takhta Suci, mengajar di sekolah mulai dari semacam PAUD hingga SMA, mengurusi rumah jompo dan yatim piatu, serta mengurusi dan mengelola biara.

IRRIKA dan Rehat

Pada tanggal 13 Februari 1955 para romo Indonesia yang sedang studi di Roma membentuk sebuah paguyuban, yang diberi nama IRIKA (Ikatan Romo-Romo Indonesia di Kota Abadi Roma).

Para pendirinya adalah Romo J. Melsen O.Carm, Romo Yustinus Darmojuwono Pr (dikemudian hari menjadi Uskup Agung Semarang dan Kardinal pertama di Indonesia),  Romo Th. Kirdi Dipojudo O.Carm, Romo Migeraya SVD dan Romo Leo Soekoto SJ (menjadi Uskup Agung Jakarta).

Baca juga: NOSTALGIA Kunjungan Kardinal Robert Prevost, OSA yang Kini Menjadi Paus Leo XIV di Kota Sorong

Ketua pertama IRIKA adalah Romo Yustinus Darmojuwono Pr dan Sekretarisnya, Romo Th. Kirdi Dipojudo O.Carm.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved