Konferensi Internasional

Konferensi Internasional Islam di Sorong, Wagub Nausrau Gaungkan Spirit Toleransi dalam Keberagaman

Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau mengatakan, Papua adalah wilayah yang kaya keberagaman etnis, budaya, dan spiritualitas.

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
KOFERENSI INTERNASIONAL - Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau membuka International Conference on Islamic Studies in the Periphery #1 Insight from Papua for the Global Discourse yang digelar di Aula IAIN Sorong, Kota Sorong, Kamis (23/10/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat Daya Ahmad Nausrau, menggaungkan spirit Islam moderat, toleransi, dan perdamaian dari Papua untuk Dunia.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka International Conference on Islamic Studies in the Periphery #1 Insight from Papua for the Global Discourse yang digelar di Aula IAIN Sorong, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Daftar Nama Pimpinan Ormas Islam yang Bertemu Presiden Prabowo di Hambalang Sabtu Malam

Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau mengatakan, Papua adalah wilayah yang kaya keberagaman etnis, budaya, dan spiritualitas.

Keberagaman tersebut bukanlah tantangan, melainkan kekuatan yang memperkaya khazanah kebangsaan Indonesia.

Baca juga: Hari Islam Masuk Papua Ditetapkan: 8 Agustus Jadi Tanggal Saksi Sejarah 665 Tahun Lalu

Demikian disampaikan pada pembukaan International Conference on Islamic Studies in the Periphery #1 Insight from Papua for the Global Discourse di Aula IAIN Sorong, Kota Sorong, Kamis (23/10/2025).

“Papua sering disebut wilayah periferi, namun justru di dalamnya tersimpan kekayaan budaya dan spiritual luar biasa," kata Ahmad Nausrau

"Otonomi Khusus hadir bukan hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga melindungi kultur dan identitas Papua."

Ahmad Nausrau menambahkan, Islam menjadi bagian sejarah sosial dan budaya masyarakat di Tanah Papua, bahkan menjadi fasilitator masuknya Kristen pada 1852 melalui peran Kesultanan Tidore.

Oleh karenan itu, kehidupan beragama di Papua dibangun di atas semangat toleransi dan kebersamaan.

Baca juga: Wagub Papua Barat Daya Ajak Santri Jaga Akhlak Bangsa dan Keutuhan NKRI 

Nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin harus terus dipelihara guna mewujudkan keadilan sosial, perdamaian, dan kemanusiaan universal.

"Momentum konferensi mengingatkan bahwa Papua mampu memberikan kontribusi bagi wacana Islam global. Dari timur Indonesia, mari tunjukkan Islam di Papua adalah Islam yang moderat, inklusif, dan membawa kedamaian," ucap Ahmad Nausrau.

Teras peradaban

Rektor IAIN Sorong Suparto Iribaram mengatakan, konferensi internasional diikuti akademisi dari berbagai negara.

Di antaranya Muhammad Arga Tawalbeh dari Yordania, Dato’ Shushilil Azam Shuib dan Bodor Sobirin dari Uzbekistan, serta para akademisi dari Malaysia dan Indonesia.

Baca juga: Apel Akbar Hari Santri Nasional 2025 di MI Maarif, Ini Pesan Plt. Sekda Sorong

Menurut Suparto, selama ini banyak yang memandang pusat ilmu pengetahuan hanya berkembang di wilayah tengah.

"Melalui konferensi ini membuktikan bahwa Papua mampu menjadi teras peradaban ilmu pengetahuan. Kita ingin menjadi kreator, bukan pengikut," katanya.

Baca juga: 10 Contoh Puisi Hari Santri Nasional 2025, Cocok Dipakai Lomba hingga Refleksi Bersama

Suparto berharap kegiatan tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi menumbuhkan semangat bagi mahasiswa dan peneliti agar berpikir lokal namun bertindak global.

Selain itu menjadikan ruang berbagi ilmu, memperkuat jejaring, dan melahirkan gagasan yang membawa manfaat nyata bagi kemajuan Papua dan Indonesia. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved