Raja Ampat

Raja Ampat Raih Status Ganda UNESCO: Cagar Biosfer dan Global Geopark

Raja Ampat adalah satu-satunya daerah di Indonesia mendapatkan anugerah Cagar Biosfer dalam penetapan kali ini.

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
CAGAR BIOSFER - Tempat wisata Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) resmi menetapkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer UNESCO, menambah deretan pengakuan internasional atas kekayaan alamnya. 

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Kabar membanggakan datang dari Papua Barat Daya

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) resmi menetapkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer UNESCO, menambah deretan pengakuan internasional atas kekayaan alamnya.

Baca juga: Sengketa 3 Pulau Raja Ampat Masuk Malut, Pemprov Papua Barat Daya Rapat dengan Wamendagri

Raja Ampat adalah satu-satunya daerah di Indonesia mendapatkan anugerah Cagar Biosfer dalam penetapan kali ini, bergabung dengan 29 lokasi unik lainnya di seluruh dunia.

Communication Officer UNESCO Regional Office in Jakarta Aisyah Agusty menjelaskan, bahwa penetapan ini didasarkan pada keunikan ekosistem Raja Ampat

"UNESCO memberikan status Cagar Biosfer kepada 30 tempat di seluruh dunia, termasuk Raja Ampat, karena keunikan ekosistemnya," ujar Aisyah dalam rilis tertulis, pada Senin (29/9/2025).

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Waisai Raja Ampat, Ratusan Rumah Terendam dan Fasilitas Publik Lumpuh

Pengakuan ini menegaskan posisi Raja Ampat sebagai ekosistem laut dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. 

Sebelumnya, Raja Ampat telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada tahun 2023.

Dengan pengakuan ganda ini, Global Geopark dan Cagar Biosfer, Raja Ampat kini diakui sebagai kawasan terbatas yang berhasil meraih dua status prestisius dari UNESCO, mengukuhkan warisan geologi dan kekayaan keanekaragaman hayatinya secara bersamaan.

Cagar Biosfer Raja Ampat membentang seluas 135.000 kilometer persegi meliputi 610 pulau, dengan hanya 34 pulau yang berpenghuni. 

Baca juga: Bupati Raja Ampat Angkat Suara Soal Pembakaran Rumah Bantuan Pemkab di Halmahera Tengah Malut

Berada di jantung Segitiga Terumbu Karang, kawasan ini memiliki keanekaragaman laut terbesar di dunia.

Mencakup lebih dari 75 persen spesies karang yang dikenal di bumi.

Baca juga: Tak Gentar Aksi Pembakaran Rumah, Raja Ampat Yakin 3 Pulau Sengketa Kembali ke Pangkuan

Habitat bagi lebih dari 1.320 spesies ikan karang.

Rumah bagi lima jenis penyu langka dunia.

Baca juga: Kota Sorong dan Raja Ampat Berawan, Cek  Prakiraan Cuaca PBD Selasa 23 September 2025

Sekitar 60 persen terumbu karang di dunia yang berada dalam kondisi baik hingga sangat baik.

Aisyah menjelaskan, bahwa Cagar Biosfer berbeda dengan taman nasional. 

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved