Diduga Palsukan Dokumen, Nasabah Laporkan BFI Finance Cabang Sorong ke Polisi
PT BFI Finance Cabang Sorong diduga telah melakukan tindakan pemalsuan dokumen terhadap nasabah atas nama Anastasia Irmawati Sepu.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Rahman Hakim
Diduga Palsukan Dokumen, Nasabah Laporkan BFI Finance Cabang Sorong ke Polisi
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - PT BFI Finance Cabang Sorong diduga telah melakukan tindakan pemalsuan dokumen terhadap nasabah atas nama Anastasia Irmawati Sepu.
Itu disampaikan kuasa hukum Irma Sepu saat ditemui dikantor BFI cabang Sorong Jl. Basuki Rahmat, Kota Sorong, Papua Barat Daya Sabtu (28/5/2023).
Dijelaskan kuasa hukum Lutfi S. Solissa bahwa permasalahan berawal dari top up kredit di BFI Finance cabang Sorong.
Di mana, sebelumnya klien Anastasia Irmawati Sepu bersama Suami mengambil kredit di BFI dengan cicilan selama empat tahun.
Lalu sudah melakukan pembayaran selama 40 kali cicilan tersisa delapan bulan.
Maret 2023, telah terjadi kredit secara sepihak dari BFI yang dengan sengaja bersama Suami Irmawati Sepu melakukan top up kredit sepihak.
"Jadi akal bulus dari tim marketing BFI ini mencoba mempermuda urusan pencairan top up kredit itu.

Sedangkan klien kami imi sedang berada di luar kota. Lalu pencairan itu dilakukan sepihak oleh BFI tanpa mengkonfirmasi klien kami," kata Lutfi kepada TribunSorong.
Ia bilang, BFI diduga melakukan tindakan pemalsuan dokumen karena dalam top up kredit itu seharusnya dibubuhkan tandatangan Istri.
Namun, rayuan mulus marketing BFI berhasil meluluhkan hati dan niat sabg Suami Irmawati Sepu sehingga diduga dipaksa meniru tandatangan Istrinya.
"Jadi kilen kami bukan saja status sebagai istri tapi juga pemilik BPKB mobil yang dipakai untuk menjadi jaminan di BFI," ungkapnya.
Lutfi berujar, terkait persoalan ini sudah dilakukan mediasi dengan pihak BFI namun tidak ada titik temu.
Saat mediasi, pimpinan BFI cabang Sorong telah mengakui adanya kekeliruan prosedur top up kredit itu.
"Dua kali hasil pembicaraan kita secara kekeluargaan dengan BFI tapi tidak ada titik temu. Kami minta barang yang menjadi hak klien kami (BPKB) harus dikembalikan apapuan alasannya," tegasnya.
Ia meminta agar pihak BFI cabang Sorong segera menyelesaikan persoalan itu jika tidak akan ditempu langkah-langkah hukum terkait penguasaan barang milik orang lain.
Karena mulai proses pencairan sampai top up kredit itu tidak ada upaya konfirmasi dari pihak BFI terhadap klien Irmawati Sepu.
"Ini ada dugaan penipuan dan kerja sama untuk menguasai barang milik orang lain dan ada pemalsuan dokumen sebab sampai saat ini kilen kami tidak merasa menandatangani dokumen," ujarnya.
Disebutkan bahwa, top up kredit itu sebesar Rp141 juta lebih. Dan uang tersebut tidak pernah diterima oleh klien Irmawati Sepu.
Dalam aturan kredit itu harus ada persetujuan dan tandatangan Suami dan Istri serta foto.
Tapi diduga foto lama dimasukan sebagai syarat pencairan. Dan pihak BFI seolah-olah memberikan kemudahan supaya top up bisa cair.
"Jadi uang itu kilen kami tidak pernah tahu, nanti pas pulang dari luar kota baru kedapatan ada pencairan itu karena lihat di hanphone Suminya," katanya.
Anastasia Irmawati Sepu mengatakan, kaget saat melakukan pembayaran angsuran ke 40 pada April 2023.
Karena saat membayar, tagian yang diterima bukan angsuran ke 40 melainkan angsuran pertama.
"Jadi saat saya membayar itu bukan angsuran 40 tapi ini malah angsuran pertama, siapa yang tidak kaget. Dari situ saya mulai cari tau ini. Dan jumlah pembayaran angsuran juga naik tidak sama seperti kredit sebelumnya," ungkap Irmawati Sepu.
Ia berharap BFI harus menerima resiko yang terjadi karena keliru dalam proses pencairan top up kredit tersebut.
"Saya berharap BFI harus terbuka dan bisa menerima persoalan ini. Dan mungkin banyak masyarakat di luar sana yang mengalami hal yang sama tapi tidak berani bicara," ujar Irmawati Sepu.
"Kita harus berani bicara karena kita yang kerja banting tulang untuk membayar kredit jadi jangan sampau ada cara-cara begini yang menjebak kita," tegasnya.
(tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Dukung Penuh UMKM Lokal, Ketua PKK Papua Barat Daya Borong Dagangan Mama Papua |
![]() |
---|
Ketua STIH Oyo Papua Beberkan Penyebab Ijazah Mahasiswa Molor |
![]() |
---|
IPSI Papua Barat Daya Siapkan Atlet untuk PON 2028, Fokus Pembinaan Lewat Turnamen Lokal |
![]() |
---|
Inilah Para Pemenang PBD RUN 5K 2025, Gubernur Elisa Kambu: Sehat Itu Investasi! |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Sabtu 9 Agustus 2025, Dua Wilayah Potensi Hujan Petir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.