Penangkapan Aktivis KNPB

Potret Kelam Dibalik KNPB Tambrauw, Warga Keluhkan Perhatian Pemerintah Kurang

Selama ini pemerintah hanya beralasan terkait geografis dan sebagainya di Tambrauw yang beda dengan wilayah lain.

|
Penulis: Safwan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Kondisi terakhir warga Kampung Bamusbama, Distrik Bamusbama, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Selasa (13/6/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Masyarakat di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, merasa tidak adil lantaran pembangunan di daerah tersebut tidak tersebar merata.

Hal itu diakui Tokoh Masyarakat Fef Raya Lukas Yekwam, saat bertemu Pj Bupati Tambrauw Engelbertus Gabriel Kocu di Distrik Bamusbama, Selasa (13/6/2023).

"Penduduk ini berapa, masa sejak 2008 Tambrauw hadir kami masyarakat tidak merasakan pembangunan yang rata," ujar Lukas kepada TribunSorong.com.

Baca juga: Pj Bupati Tambrauw Ancam Copot Kepala Kampung yang Dukung KNPB

Selama ini pemerintah hanya beralasan terkait geografis dan sebagainya di Tambrauw yang beda dengan wilayah lain.

Menurut Lukas, siapapun yang naik duduk menjadi pemerintah di Tambrauw, tidak boleh beralasan terkait geografis.

"Saya sampai detik ini hidup di Tambrauw, Papua Barat Daya, pembangunan masih terkesan tenang pilih," tegasnya.

Baca juga: Setelah Aktivis KNPB Ditangkap, Warga Bamusbama Minta 3 Hal Ini ke Pemkab Tambrauw

Ada beberapa masyarakat yang setiap saat diprioritaskan, sementara warga dari marga lain tidak diakomodir dalam pembangunan.

"Anak-anak yang dikirim ke luar Tambrauw agar bersekolah hanya yang tertentu, kalau kami justru tidak dilihat," ungkap Lukas.

Lantas Kabupaten Tambrauw didirikan agar menjadi milik siapa, jika pembangunan hanya fokus ke satu atau dua orang.

Baca juga: 3 dari 19 Warga Tambrauw yang Ikut Deklarasi KNPB Terjerat Pasar Makar, Ini Strategi Pemerintah

"Barang ini hadir agar mensejahterakan seluruh suku di Kabupaten Tambrauw, jangan tebang pilih," jelasnya.

Tambrauw dengan luas wilayah 11.529 kilometer itu selama ini yang diperhatikan terus menerus hanya satu kelompok.

Daerah dengan populasi 35.742 jiwa itu warganya ingin agar pembangunan harus merata dan tidak tebang pilih.

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Tambrauw Antar 14 Nakes ke Kota Sorong

Lukas berharap, pada era kepemimpinan Pj Bupati Tambrauw Engelbertus Gabriel Kocu pembangunan bisa merata ke semua suku.

Tak hanya itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Distrik Bamusbama Maikel Yeblo (27) menegaskan, kejadian di Bamusbama bukan dikehendaki oleh masyarakat.

"Ini menjadi bahan evaluasi agar pemerintah harus membangun kembali pendekatan dengan masyarakat," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved