UMKM di Papua Barat Daya

Sinagi Papua, UMKM Kabupaten Sorong Produksi Teh Moi dan Aneka Camilan Berbahan Baku Lokal

Sinagi Papua satu di antaranya yang memproduksi anek produk dari bahan baku lokal seperti umbi-umbian, petatas, hingga sagu.

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Proses produksi produk Sinagi Papua di kediaman Yunita Ulim, Kelurahan Malagusa, Distrik Aimas, Papua Barat Daya. 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Kreasi produk penganan khas Papua cukup banyak yang beredar saat ini, termasuk di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Sinagi Papua satu di antaranya yang memproduksi aneka produk dari bahan baku lokal seperti umbi-umbian, petatas, hingga sagu.

Baca juga: Cara Mendaftarkan Desain Industri di DJKI untuk UMKM, Ikuti Tutorialnya Berikut ini

Pemilik Sinagi Papua Yunita Ulim mengatakan, produk-produk yang dihasilkan antar lain, bumbu asin nipah yang sejenis dengan garam, kerupuk sagu, keripik umbi tiga warna, dan Teh Moi Kamlowele.

"Ada empat produk yang memiliki izin Nomor Induk Berusaha (NIB) dan P-IRT atau Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Sekarang dalam tahap uji halal," katanya kepada TribunSorong.com, Minggu (3/9/2023). 

Baca juga: Pisah dengan Papua Barat Daya, Dinas Koperasi dan UMKM Papua Barat Perbarui Data Koperasi

Menurut Yunita Ulim, semua bahan baku diperoleh di Kabupaten Sorong ini.

Seperti teh Moi diambil dari kayu hutan serta petatas dan keladi dibeli di Mama-Mama Papua yang berjualan.

Proses produksi Sinagi Papua menggunakan baku lokal seperti umbi-umbian, petatas, hingga sagu.
Proses produksi Sinagi Papua menggunakan baku lokal seperti umbi-umbian, petatas, hingga sagu. (TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN)

Adapun kerupuk sagu bahan bakunya dari tepung sagu. 

Hadirnya Sinagi Papua ini, lanjutnya, bukan hanya turut memanfaatkan hasil alam lokal tetapi juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Proses pengolahan semua produk sementara kami masih di rumah pribadi. Kami ada empat orang karyawan, dua sebagai admin dan dua lainnya di dapur," ujar Yunita Ulim.

Baca juga: Kembangkan UMKM Papua Barat Daya, Dirjen Perbendaharaan Hadirkan Digipay

Selain berbisnis, Yunita ternyata menjabat sebagai Lurah Malagusa, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong.

Menurutnya, pada era sekarang ini seharusnya lebih banyak belajar lagi menggunakan media sosial lalu mengambil sisi positifnya. 

"Saya berharap ke depan anak-anak muda Papua bisa belajar tentang hal-hal tersebut," kata Yunita. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved