Sampah di Sorong
Pungut Sampah Plastik di Sungai Remu, Pria Inanwatan Papua Punya Mimpi Besar ke Anaknya
Meski berusia setengah abad, ia masih tampak tekun dalam memungut sampah plastik di bantaran Sungai Remu, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Penulis: Safwan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Yermias Mumuremi (54) merupakan satu di antara sejumlah orang di Indonesia, yang peduli terkait kebersihan ekosistem sungai.
Meski berusia setengah abad, ia masih tampak tekun dalam memungut sampah plastik di bantaran Sungai Remu, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Kegiatan memungut sampah plastik dari Sungai Remu sejak 2004 silam telah digeluti oleh ayah delapan anak itu.
Selain membersihkan Sungai Remu, Yermias rela menekuni kegiatan tersebut guna mencari pundi rupiah agar membiayai kehidupan delapan anak dan sang istri.
"Biasa saya naik sampan (perahu) putih lalu mengelilingi Sungai Remu, sambil pungut sampah plastik," ujar Yermias kepada TribunSorong.com, Selasa (5/9/2023).
Aktivitas memungut sampah plastik di Sungai Remu dilakukan ayah delapan anak ini lantaran tidak mendapat kerja tetap.
Ia akhirnya terus menekuni kegiatan memungut sampah plastik, dan kemudian dijual ke pihak ketiga di Kota Sorong.
"Dari hasil jualan limbah rumah tangga ini digunakan agar membiayai sekolah dan hidup keluarga kami," katanya.
Pria asal Inanwatan itu mengaku, kegiatan ini bukan baru, melainkan sudah berjalan sejak buah hati pertamanya lahir.
Lanjutnya, biasanya sampah plastik yang dikumpulkan di karung kisaran 10 buah maka bisa mendapat upah Rp100 ribu.
Yermias menegaskan, kegiatan memungut sampah plastik di Sungai Remu tak sedikitpun membuatnya malu dan minder.
"Saya mau besarkan delapan anak dengan keringat sendiri, dan tidak boleh harapkan pemerinta terus," jelas pria asal Inanwatan.
"Saya tidak malu karena semua ini yang penting sumbernya halal."
Melalui kerja kerasnya, kini anak keduanya telah menamatkan studinya di SMK di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Meski sempat berniat agar lanjut, namun Yermias kini masih terus memungut rupiah di bantaran Sungai Remu, Sorong.
"Di benak saya adalah biar bapa dayung perahu di Sungai Remu, tapi anak harus ada yang sukses dan naik pesawat," imbuhnya.(tribunsorong.com/safwan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.