Riset Berbasis Data, Pemprov Papua Barat Daya, BRIN dan Pemkab Raja Ampat Berkolaborasi

Kegiatan itu dilakukan bersama pemerintah Kabupaten Raja Ampat, di Aula Wayag Kantor Bupati Raja Ampat, Jumat (22/9/2023).

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/WILLEM OSCAR MAKATITA
Koordinasi Pemprov Papua Barat Daya, BRIN dan Pemkab Raja Ampat kolaborasi berbasis riset. 

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset dan penelitian di kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat Daya.

Kegiatan itu dilakukan bersama pemerintah Kabupaten Raja Ampat, di Aula Wayag Kantor Bupati Raja Ampat, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Selviana Wanma Tersangka Dugaan Korupsi Jaringan Listrik Raja Ampat Jatuh Sakit

“Ada enam tema riset yang kami lakukan diantaranya, penanggulangan kemiskinan ekstrem, pemberian bantuan modal usaha bagi Orang Asli Papua (OAP) tanpa bunga, tunjangan Lansia untuk penanggulangan kemiskinan, pengembangan literasi kelas awal  dan model pemberian beasiswa bagi Orang Asli Papua,” ujar Ketua Tim Riset Kolaborasi BRIN dan Bapperida Papua Barat Daya, Mohammad Mulyadi.

Dikatakan tujuannya agar kebijakan  yang disusun Pemprov Papua Barat Daya, khususnya Raja Ampat untuk memberikan hasil riset sesuai dengan deviden, data dan fakta sehingga ketika pimpinan daerah mengambil kebijakan  itu berbasis riset.

Baca juga: BPN Raja Ampat Adakan Penyuluhan Redistribusi Tanah Guna Perluas Akses Perekonomian Masyarakat

Karena itu dirinya menjelaskan kehadirian tim BRIN di Raja Ampat untuk mengali informasi dari OPD dan dan pemangku kepetingan yang beririsan dengan pelaksanaan  riset. Dan riset tersebut dilakukan di satu kota dan lima kabupaten di Papua Barat Daya.

Dirinya berharap setidaknya pemerintah Kabupaten Raja Ampat sebelum menetapkan sebuah kebijakan hendaknya  ketika merumuskan berdasarkan hasil kajian agar menetapkan atau melaksanakan program benar tepat sasaran dengan kebutuhan masyarakat Raja Ampat.

Baca juga: Kantor Baru Dinas Pertanian Raja Ampat Diresmikan, ASN Diminta Tingkatkan Kinerja

“Manfaat kajian sesungguhnya adalah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan, identifikasi penyebab masalah dan strategi menanggulangi masalah tersebut,” tambahnya. 

Terkait kemiskinan ekstrim yang terjadi di beberapa wilayah di Papua Barat Daya, dan khususnya di Raja Ampat,  Mohammad Mulyadi, perlu penanganan serius dan perlu memberikan edukasi kepada  masyarakat. 

Baca juga: Tanggapan Publik Terhadap Bacaleg di DCS, KPU Raja Ampat Temukan Satu Kasus

Karena penanggulangan kemiskinan, kata dia  tidak hanya pemerintah kabupaten tetapi juga harus ada dorongan individu masyarakat, terutama merubah mindset atau cara berpikir untuk hidup yang punya daya untuk menangani kemiskinan pada diri individu masyarakat . 

Terkait stunting, dirinya mengakui mengatasi stunting diperlukan peran ibu-ibu untuk memberikan model pola makan, pola asuh yang baik bagi anak-anak . Dan masalah stunting katanya perlu kerja sama semua pihak. 

Baca juga: Polres Raja Ampat dan Penyelenggara Pemilu Bahas Pemilu Damai

Kunjungan BRIN dan Bapperida Papua Barat Daya tersebut disambut baik Pemerintah Kabupaten Raja Ampat Asisten I Setda Raja Ampat, Mansur Syahdan yang mewakili Bupati Raja Ampat mengakui kedatangan tim riset tersebut memberi kontribusi positif bagi pembangunan Raja Ampat

Dirinya berharap apa yang menjadi hasil riset BRIN dan Bapperida Papua Barat Daya tersebut akan meningkatkan mutu dan kualitas perencanaan pembangunan di Raja Ampat. (Tribunsorong.com/Willem Oscar Makatita)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved