Pemulangan Pengungsi Maybrat
Suka Duka Thomas Aitrem Anggota DPRK Maybrat yang Tampung Pengungsi 2 Tahun di Rumah Pribadi
Pada momen ini, Thomas Aitrem menceritakan kisah suka duka menampung pengungsi Maybrat selama kurang lebih dua tahun.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Kementerian Dalam Negeri mengunjungi pengungsi Maybrat yang berada di Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Sekitar 57 orang pengungsi Maybrat itu ternyata tinggal di rumah anggota DPRK Maybrat Thomas Aitrem.
Pada momen ini, Thomas Aitrem menceritakan kisah suka duka menampung pengungsi Maybrat selama kurang lebih dua tahun.
Baca juga: Biaya Hidup 6 Bulan Pertama Pengungsi Maybrat Ditanggung Pemerintah
Baca juga: Mendagri Tito Instruksikan Pj Bupati Maybrat Tuntaskan Pemulangan Pengungsi
Thomas Aitrem bilang, selama dua tahun ini dirinya telah menjalani suka duka bersama 57 orang pengungsi Maybrat.
Diceritakannya bahwa, beras 50 kilogram hanya bisa bertahan selama tiga hari dan ini kenyataan yang dialami selama dua tahun.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Minta Data Pengungsi Maybrat, Pj Bupati Bernhard E Rondonuwu Janjikan Ini
Baca juga: Sudah Laporkan Pengungsi ke Mendagri, Pj Bupati Maybrat: Semoga Ada Tindak Lanjut
Kemudian uang belanja perhari paling minimal itu Rp1 juta, dengan rincian Rp 500 ribu belanja makan siang dan malam.
Pulsa lampu diisi Rp 200 ribu digunakan hanya tiga hari saja karena pemakaian air.
"Jadi kalau belanjaannya hanya Rp 300 ribu itu otomatis ada yang tidak dapat makan entah itu makan siang atau malam jadi paling rendah itu belanja Rp 500 ribu untuk makan siang dan Rp 500 lagi untuk makan malam itu baru cukup," katanya di hadapan tim Kemendagri saat mengunjungi pengungsi di rumahnya di Aimas, Kabupaten Sorong Jumat (13/10/2023).
Baca juga: Mendagri Minta Pemda Segera Data Pengungsi di Maybrat dan Dipulangkan Sebelum Natal
Baca juga: Warga Eks Pengungsi Pulang ke Maybrat, Danrem PVT Jamin Keamanan dan Kawal 3 Hal Ini
Lanjutnya, biaya pribadi yang ia keluarkan itu bukan menjadi masalah tapi semua beranjak dari niat dan hati yang tulus untuk membantu sesama.
Puji Tuhan, selama dua tahun tidak terasa karena semua dijalani dengan penuh cinta dan kasih kepada pengungsi.
"Semua itu tidak terasa karena saya lakukan dengan hati dan belum pernah saya mengeluh ke Pak Bupati untuk bantu saya dana itu tidak pernah," ucapnya.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Ribuan Pengungsi Maybrat Hidup Tak Layak: Hak Dasar Tidak Dipenuhi
Baca juga: Peduli Terhadap Pengungsi, Pj Bupati Maybrat Roadshow Lintas Kementerian Lembaga
Ia bilang, dua minggu belakangan ini ada dua orang melahirkan di dalam rumah ini dan ada satu orang yang masih sakit kurang lebih sudah tiga bulan.
"Sementara yang sakit baru seminggu ada sekitar tiga orang," katanya.
Ia berharap, pemerintah segera menyiapkan fasilitas agar para pengungsi bisa kembali ke kampung halamannya. (TribunSorong.com/Petrus Bolly Lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.