Sorong Terkini
Komnas HAM Sebut Ribuan Pengungsi Maybrat Hidup Tak Layak: Hak Dasar Tidak Dipenuhi
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Republik Indonesia menyebut tempat pengungsian warga Maybrat di sejumlah wilayah di Papua Barat Daya
Penulis: Safwan | Editor: Rahman Hakim
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Republik Indonesia menyebut tempat pengungsian warga Maybrat di sejumlah wilayah di Papua Barat Daya, tak layak.
Diketahui, pada 2021 lalu sejumlah warga sipil eksodus (mengungsi) lantaran terjadi tragedi pembantaian empat prajurit TNI di Pos Ramil Kisor, Kabupaten Maybrat.
Komnas HAM mencatat sebanyak 3.387 jiwa warga sipil yang eksodus ke daerah tetangga seperti Sorong, Papua Barat Daya hingga kini belum kembali ke Maybrat.
Hal tersebut ditegaskan Komisioner Komnas HAM Hari Kurniawan saat ditemui di Kota Sorong, Jumat (28/7/2023).
"Setiap lokasi pengungsian kami lihat buruk karena semua hak dasar tidak dipenuhi oleh pemerintah," ujar Hari Kurniawan.
Hak dasar para pengungsi yang kurang diperhatikan yakni pendidikan, kesehatan hingga ke rumah tinggal layak.
Hari Kurniawan mengaku, kualitas hidup bagi warga pada tempat pengungsian di Papua Barat Daya, sangat menurun.
Baca juga: Jalan Kaki dan Bersenjata, Satgas Petik Pintang Kawal Tim Komnas HAM Masuk Distrik Aifat Timur Jauh
Pasalnya, para warga yang eksodus tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya seperti hal berkebun dan sebagainya.
"Dari sisi kualitas hidup sehari-hari pasti menurun jauh dari kehidupan sebelumnya di daerah asalnya," ucapnya.
Ia menjelaskan, para pengungsi tidak bisa beraktivitas seperti biasanya (berkebun) jika dibandingkan orang biasa berkebun.
Komnas HAM mencatat, terdapat satu rumah yang dihuni oleh sedikitnya tujuh kepala keluarga (KK) warga sipil eksodus.
"Dari satu KK biasanya berjumlah lima hingga tujuh anggota keluarga," ungkapnya.
Tak hanya itu, di lokasi pengungsian hingga kini tidak dilakukan trauma healing kepada para pengungsi Maybrat.
Berdasarkan data yang dikeluarkan pemerintah Maybrat, kurang lebih 5.296 jiwa atau 1.253 KK melakukan eksodus.
Data tersebut rata-rata mereka berasal dari lima distrik yaitu Aifat Selatan hingga Aifat Timur Raya, Kabupaten Maybrat.
Sebanyak 1.909 jiwa atau 547 KK dari Distrik Aifat Selatan telah kembali ke rumah masing-masing di 18 kampung.
Sementara sebanyak 3.387 jiwa atau 706 KK masih berada di tempat pengungsian.
"Rata-rata mereka berasal dari empat distrik yakni Aifat Timur Jauh, Aifat Timur Tengah, Aifat Timur Selatan dan Aifat Timur Kabupaten Maybrat," pungkasnya.
(tribunsorong.com/safwan ashari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.