Bocah Tanpa Anus di Raja Ampat
Sekda Raja Ampat Bantah Tolak Proposal Bantuan Dana untuk Anak OM, Murni Keterlambatan Informasi
Yusup Salim mengaku tidak pernah menerima proposal bantuan pengobatan dari keluarga pasien anak OM yang tiga tahun hidup tanpa lubang anus.
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, WAISAI- Sekda Raja Ampat, Dr Yusup Salim, Membantah pemberitaan salah satu media yang menyebutkan dirinya menolak Proposal bantuan dana berobat OAP.
Yusup Salim mengaku tidak pernah menerima proposal bantuan pengobatan dari keluarga pasien anak OM yang tiga tahun hidup tanpa lubang anus.
"Saya tidak pernah tolak proposal bantuan dana berobat. Terima proposal saja tidak pernah, bagaimana saya bisa dikatakan tolak proposal, seperti diberitakan di salah satu media itu," ujar Yusup Salim, Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Wakili Papua Barat Daya di Pesparani Nasional, Ini Harapan LP3KD Raja Ampat kepada Kontingennya
Ia pun menilai informasi yang diterima media tersebut, tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Ia juga mengatakan wartawan media tersebut tidak pernah mengkonfirmasi dirinya, sehingga informasi yang ditulisnya tidak sesuai substasi yang ada.
"Wartawan yang tulis itu dia dapat informasi dari mana, kalau saya tolak proposal bantuan berobat. Konfirmasi ke saya saja tidak," terangnya.
Baca juga: Geosite Piaynemo Geopark Raja Ampat, Warisan Geologi yang Ramai Dikunjungi Wisatawan
Ia mengaku soal kasus anak OM, itu semua karena keterlambatan informasi yang datangnya dari bawah. "Saya akui keterlambatan informasi dari bawah, tidak ada laporan juga dari puskesmas dan dinas kesehatan," tegasnya.
Ia pun mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa Pemda Raja Ampat tidak membantu Balita OM. Menurutnya, Pemda akan membantu jika pihaknya tau keluarga ada datang ke kantor bupati.
"Kami sama sekali tidak mendapat laporan kapan dan siapa yang mama dari anak OM itu bertemu. Kalau saja ada laporan sampai ke kami, tentunya kami akan mengambil langkah," terang Yusup Salim.
Baca juga: Pilu Balita Asal Raja Ampat Tak Punya Anus, Abdullah Gazam: Kita Tak Bisa Duduk Manis Tunggu Rakyat
Ia juga menegaskan bahwa penjelasannya di media beberapa waktu lalu, bukan menolak untuk membantu, tetapi akibat keterlambatan informasi dari bawa ke atas.
"Saya tidak menolak untuk membantu, jangankan tolak Proposal, Info saja saya tidak tahu dan juga keterlambatan Informasi dari bawa ke atas. Tidak pernah ada proposal yang kami tolak apalagi ini menyangkut nyawa manusia," tandasnya.
"Jadi yang saya jelaskan itu, bukan berarti Pemda menolak untuk membantu, tetapi keterlambatan membantu itu akibat dari tidak adanya info ke kami," lanjutnya.
Baca juga: 3 Tahun Anak Hidup Tanpa Anus, Isak Tangis Bahagia Mama asal Raja Ampat Pecah di Sorong
Lanjut Sekda, apa yang disampaikan di media beberapa waktu lalu itu berdasarkan SOP yang dijelaskannya.
Tapi anak Balita OM ini emergency, sudah tentu kalau info dari bawa ke pihaknya, tetap akan dibantu. Namun semua karena keterlambatan Informasi dari puskesmas maupun dinas kesehatan.
Setelah berita ini muncul, baru pijaknya tahu, bahwa anak OM ini pernah berobat di Puskemas Waigama.
"Namun karena petugas kesehatan di sana mereka takut kalau saya marah. kenapa saya marah, karena saya sebagai Sekda merasa kecolongan , kok kenapa ada anak Raja Ampat yang sejak lahir menderita sangat serius ini kok Pemda tidak melihat atau merespon," jelasnya.
Baca juga: Laris Manis, Noken Alfonsina di Raja Ampat Diserbu Bule
Terkait persoalan itu dirinya minta maaf, tetapi sekali lagi pemerintah kabupaten Raja Ampat tidak pernah menutup mata dengan persoalan ini
Pemda tidak menutup mata dengan persoalan ini, dirinya sendiri sudah hubungi Kabag Kesra agar segera ambil langkah-langkah untuk membantu, karena ini bagian dari pelayanan.
"Untuk itu saya minta maaf, karena persoalan ini sudah menjadi polemik, tetapi saya tekankan bahwa tidak ada maksud apa-apa untuk tidak membantu pasien tersebut, apalagi dia orang Matbat. Saya juga bagian dari Matbat, karena saya tahun 2003 saya Camat Di Misool, orang Matbat angkat saya sebagai anak adat," terangnya. (Tribunsorong.com/Willem Oscar Makatita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.