Berita Sorong Selatan
Tekan Angka Buta Aksara, Muhammadiyah Sorong Selatan Dorong Pemutakhiran Data Babusa
Ketua Muhammadiyah Sorong Selatan Lukman Wugaje menghadiri sosialisasi buta aksara yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sorong Selagan.
Penulis: Paulus Pulo | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Ketua Muhammadiyah Sorong Selatan Lukman Wugaje menghadiri sosialisasi buta aksara yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sorong Selagan di Aula Rektorat Universitas Werisar Teminabuan.
Lukman Wugaje, selaku Pengawas Sekolah Dasar di wilayah Imekko menilai, angka buta aksara di wilayah tugasnya masih sangat tinggi.
Baca juga: Pertajam Pemahaman ASN soal Naskah Dinas, Bagian Organisasi Setda Maybrat Gelar Pelatihan
Ia mengatakan melalui Gerakan Berantas Buta Aksara (Babusa) itu diharapkan ada gerakan kolaboratif melibatkan seluruh unsur yang ada dalam masyarakat.
"Pemberantasan buta aksara merupakan amanat konstitusi dan UUD RI melalui Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional," katanya kepada TribunSorong.com, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Pemkab Sorong Selatan Anggarkan Rp20 Miliar Tangani Buta Aksara dan Anak Putus Sekolah
Gerakan Babusa, lanjutnya, sejalan dengan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, Bab XVI tentang Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagai Tokoh Masyarakat Imekko, Lukman Wugaje mendorong agar program pemberantasan buta aksara itu dapat dilaksanakan secara serius dan berkelanjutan.
Gagasan Babusa, kata dia, menjadikan kampung sebagai pusat pembelajaran melalui kelompok belajar aksara (KBA) yang telah dibentuk oleh pemerintah.
Program tersebut juga merangkul kelompok masyarakat dan komunitas belajar yang secara sukarela yang menjalankan program pemberantasan buta aksara di Sorong Selatan.
Baca juga: Kadis Pendidikan Raja Ampat Respons Video Viral soal Ketidakjelasan Beasiswa Mahasiswa di Yogyakarta
Lukman menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan dalam memulai agenda besar ini dengan melakukan pemutakhiran data warga belajar yang akan menjadi sasaran program.
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, sangat mendukung dan siap menyukseskan program Gerakan Babusa itu.
Pemkab Sorsel Anggarkan Rp20 Miliar Tangani Buta Aksara
Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, telah menganggarkan Rp20 miliar untuk pendidikan.
Baca juga: Hasil Seleksi Pendamping Lokal Desa di Sorong Selatan Disinyalir Politis
Anggaran tersebut, kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan Hengki Gogoba, digelontorkan guna memberantas buta aksara dan membantu 7.000 anak Papua yang putus sekolah.
"Selain itu juga anggaran juga digunakan untuk kerjasama dengan Universitas Papua (UNIPA) dalam melakukan pendataan dan survei," katanya kepada TribunSorong.com, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Buntut Kurang Guru dan Fasilitas di PBD, Dinas Pendidikan Gelar Rapat di Sorong, Ambil Daerah Lain
Ia melanjutkan dalam kerjasama dengan UNIPA dilakukan survei dan pemantauan mengenai alasan dan penyebab anak Papua di Kabupaten Sorong Selatan putus sekolah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.