Migas
PHE Catatkan Kinerja Moncer pada 2023, Produksi dan Eksplorasi Migas Over Target
Angka tersebut juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dibanding 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
TRIBUNSORONG.COM, JAKARTA - Kinerja cemerlang dicatat PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina sepanjang 2023.
Dari produksi minyak mencatatkan 566 ribu barel per hari (MBOPD) dan 2.766 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) produksi gas sehingga total produksi minyak dan gas (migas) sebanyak 1.044 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).
Baca juga: Tarian Peresean Suku Sasak, Supremasi Euforia Kemenangan Raja Hibur Peserta Media Gathering PHE 2024
Angka tersebut juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dibanding 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Adapun produksi gas meningkat 5,77 persen dari 2021 atau 5,40 persen dibanding 2022.
Seluruh pencapaian tersebut didukung dari seluruh entitas afiliasi PHE yaitu regional Sumatera, Jawa, Kalimantan, Indonesia Timur, Regional Internasional, Elnusa, Badak LNG, dan Pertamina Drilling Service Indonesia.
Baca juga: Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Sebut Ketahanan Energi Nasional Butuh Peran Media
PHE juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran 20 sumur eksplorasi, 799 sumur pengembangan, 835 workover dan 32.589 well services, serta mencatatkan survei seismik 3D sepanjang 1.512 kilometer persegi.
“PHE akan terus berkomitmen dalam melaksanakan kinerja optimal dan terus meningkatkan kontribusi nasional,’’ kata Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita.
Aya Dwi Paramita menambahkan, dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai total temuan sumber daya 2C sebesar 488 juta barel ninyak ekuivalen/setara minyak (MMBOE) atau 68 persen persen melebihi target.
Baca juga: SKK Migas Pamalu Dorong Kemitraan dalam Mengelola UMKM
Dalam dua tahun terakhir, PHE berhasil mendapatkan temuan signifikan melalui kegiatan eksplorasi di blok eksisting.
Antara lain temuan eksplorasi di R-2 (Offshore Aceh), Wilela (Sumatera Selatan), GQX-1 (Offshore Jawa Barat), East Akasia Cinta-001 (Jawa Barat) dan East Pondok Aren-001 (Jawa Barat), Manpatu 1-X (Kalimantan), dan Wolai Kompleks (Sulawesi).
Keberhasilan eksplorasi pada area mature blok eksisting ini juga mennadi satu dari sejumlah strategi mengoptimalkan aset dan menjaga laju produksi migas.
PHE juga mencari peluang dengan eksplorasi di luar wilayah eksisting, merging, ataupun frontier area.
"Pada 2023 PHE, mendapatkan wilayah kerja (WK) eksplorasi dengan mayoritas sumber daya gas di Peri Mahakam & Bunga yang berlokasi di Indonesia timur, East Natuna di area perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam, dan proyek strategis nasional Masela," kata Arya Dwi Paramita.
Baca juga: Pemkab Maybrat Raih Penghargaan BPH Migas Awards 2023, Pj Bupati: Komitmen Dukung BBM 1 Harga
PHE, lanjutnya, juga menjalankan berbagai macam strategi guna meningkatkan produksi, antara lain menambahkan 10 persen participating interest (PI) di Irak dan perpanjangan kontrak MLN Algeria.
Seluruh strategi yang dijalankan bertujuan menjaga keberlanjutan hulu migas dalam negeri dan mendorong kinerja PHE di kancah internasional.
Hingga saat ini, PHE telah berhasil melakukan salah satu proyek strategis pengeboran sumur Migas Non Konvensional (MNK) yang berada di Lapangan Gulamo, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau pada akhir Juli 2023.
Baca juga: Penerapan BBM Satu Harga, Inilah Realisasinya di Tanah Papua hingga Desember 2022
PHE juga mengimplementasikan teknologi carbon capture utilization and storage (CCUS) di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur yang ditandai peresmian injeksi perdana CO2 ke Lapangan Sukowati menggunakan metode huff & puff.
‘’Kinerja cemerlang ini dibuktikan dengan PHE yang mendapatkan banyak prestasi yaitu 30 penghargaan nasional dan 4 penghargaan internasional,’’ ucap Arya Dwi Paramita.
Atas kinerja-kinerja yang dicatat tersebut, PHE mendapatkan pengakuan internasional di bidang sosial, antara lain ajang The 15th Annual Global CSR & ESG Summit & Awards 2023 yang digelar di Vietnam dan Great Practice Award 2023 from Global Corporate Sustainability Award (GCSA) di Taipei.
Baca juga: Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Demi Kampanyekan Ganjar-Mahfud MD
Selain itu, di bidang inovasi, PHE menyabet empat penghargaan di ajang Taiwan Innotech Expo (TIE) 2023.
Di bidang environment, social, governance (ESG), PHE sukses mendapatkan rating sebesar 21.5 atau medium risk setelah melalui proses assesment dari Lembaga rating internasional, Sustainalytics.
PHE juga berhasil mendapatkan peringkat ke delapan dari 315 produsen migas secara global.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG dan telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai member sejak Juni 2022.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku Gelar Workshop Sistem Manajemen Pengamanan dan SRA
PHE berkomitmen pada 10 Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.
Mendukung aspek governance, PHE juga senantiasa berkomitmen zero tolerance on bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan, satu di antaranya implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandar ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmental friendly, socially responsible dan good governance. (*/tribunsorong.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.