BBM Satu Harga

Penerapan BBM Satu Harga, Inilah Realisasinya di Tanah Papua hingga Desember 2022

PT Pertamina (Persero) mengeluarkan kebijakan ekspansi bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga di seluruh Indonesia.

Penulis: Jariyanto | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM/JARIYANTO
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan paparan dalam Media Gathering Pertamina Hulu Energi 2024 di Pullman Lombok Mandalika Beach Resort, Nusa Tenggara Barat Hotel, Selasa (6/2/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, LOMBOK - PT Pertamina (Persero) mengeluarkan kebijakan ekspansi bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga di seluruh Indonesia.

Data hingga Desember 2022 realisasinya tercatat sebanyak 502 lokasi di sejumlah wilayah Tanah Air.

Dari angka tersebut, khusus Tanah Papua terealisasi di 101 lokasi.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku Gelar Workshop Sistem Manajemen Pengamanan dan SRA

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, kebijakan satu harga tujuannya menghadirkan akses BBM yang sebelumnya tidak ada.

"Perlu dipahami kebijakan itu bukan berarti di situ ada SPBU tetapi harganya mahal, tetapi memang sebelumnya tidak ada fasilitas Pertamina kami perluas lagi sehingga menjadi tersedia serta harganya juga sama," ujarnya kepada TribunSorong.com di sela Media Gathering Pertamina Hulu Energi 2024 di Pullman Lombok Mandalika Beach Resort, Nusa Tenggara Barat Hotel, Selasa (6/2/2024).

Di Papua, lanjut Fadjar Djoko Santoso, sebelumnya harga BBM bisa mencapai Rp100 ribu, namun kemudian bisa disamaratakan dengan daerah lain, yakni Rp10.000 untuk pertalite dan solar Rp6.800 per liter.

Ia mengamini adanya kendala dalam mengimplementasikan program BBM Satu Harga, satu di antaranya kondisi geografis.

Distribusi sangat dipengaruhi infrastruktur, mulai dari jalan, logistik, hingga ketersediaan kilang.

Mengenai dukungan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, Fadjar Djoko Santoso menyatakan, sejauh ini berjalan baik.

Ia tak memungkiri adanya kendala-kendala sesuai karakteristik daerah masing-masing, namun sejauh ini sinergi dengan Pertamina dalam hal ini Pertamina Patra Niaga berjalan baik.

"BBM Satu Harga adalah program pemerintah yang harus dijalankan, kami dari Pertamina ditugaskan dalam pendistribusian. Dari pemerintah daerahnya tentu menyesuaikan sesuai kondisi wilayahnya," kata Fadjar Djoko Santoso.

Baca juga: Peduli Kemanusian di Vogelkoop Papua, Ini yang Dilakukan Pertamina

Lebih lanjut ia mengatakan, BBM Satu Harga terus ditargetkan setiap tahunnya sejak 2017.

Realisasi 2023 sejauh ini masih dalam pendataan, sementara target pada 2024 sudah ditetapkan sebanyak 72 lokasi.

Sebelumnya, Fadjar Djoko Santoso memaparkan tentang PT Pertamina (Persero) secara umum sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko  Santoso menyampaikan paparan dalam Media Gathering Pertamina Hulu Energi 2024 di Pullman Lombok Mandalika Beach Resort, Nusa Tenggara Barat Hotel, Selasa (6/2/2024).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan paparan dalam Media Gathering Pertamina Hulu Energi 2024 di Pullman Lombok Mandalika Beach Resort, Nusa Tenggara Barat Hotel, Selasa (6/2/2024). (TRIBUNSORONG.COM/JARIYANTO)

Mengenai ekspansi BBM Satu Harga, ia menampilkan capaian program yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional.

Halaman
123
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved