Pemilu 2024
Sistem Real Count Diduga Eror, KPU Papua Barat Daya Minta Warga Tunggu Hasil Pleno
KPU meminta para calon anggota DPR RI dan DPD RI agar tidak lebih dini mengklaim kemenangan sebelum rapat pleno secara berjenjang.
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta para calon anggota DPR RI dan DPD RI agar tidak lebih dini mengklaim kemenangan sebelum rapat pleno secara berjenjang.
Baca juga: Fopera Papua Barat Daya Imbau Masyarakat Kawal Proses Rekapitulasi Suara Caleg
Ketua KPU Papua Barat Daya Andarias Daniel Kambu mengatakan, hingga kini penghitungan real count di laman resmi KPU Republik Indonesia sudah berjalan.
"Silahkan saja masing-masing calon bisa lihat hasil real count, namun jangan kita main klaim sebelum putusan secara resmi," katanya kepada TribunSorong.com, Selasa (20/2/2024).
Menurutnya, setiap warga negara yang jadi calon pada Pemilu 2024 bisa saja mengaku menang, namun tak boleh mendahului KPU.
Ia berujar, harusnya masing-masing calon lebih menunggu hingga KPU menggelar rapat pleno di tingkat distrik hingga pusat.
"Boleh pantau dengan metode setiap calon terkait hasil pemilu, tapi kalau soal real count aplikasi itu belum pasti," ucapnya.
Andarias Daniel Kambu mengakui, sistem hitung real count boleh saja dipakai, namun tidak merupakan keputusan resmi di rapat KPU.
Ia berharap, para calon agar tidak membuat pernyataan yang menyesatkan publik dan harusnya menunggu hasil rapat pleno KPU.
Real Count Eror
Komisioner KPU Papua Barat Daya M Gandhi Sirajudin menambahkan, agar warga bisa lebih fokus menunggu hasil rapat pleno secara berjenjang di KPU.
"Proses pemilu ini kita harus menunggu baik dari rekapitulasi di tingkat distrik, kabupaten/kota hingga pusat," jelasnya.
"Kita jangan terkeco juga sebab yang namanya sistem, pasti terjadi eror juga," ucapnya.
Ia mengaku, belum lama ini bidang IT sempat menginfokan perihal adanya data anomali yang muncul di real count KPU.
Baca juga: UPDATE Real Count Data 26,67 Persen, Empat Calon Senator Papua Barat Daya Bersaing Ketat
Oleh karena itu, hingga kini bidang IT KPU Republik Indonesia tengah melakukan pembersihan seluruhnya ditiap wilayah.
"Kita harus semuanya bisa menunggu hasil akhir yang manual, karena sistem kadang membaca angka meleset jauh," ungkapnya.
Ia menyadari, jumlah daftar pemilih tetap di satu tempat pemungutan suara (TPS) yakni standar 300, namun real count jadi 800 lebih.
"Memang kesalahan sistem karena TPS standar hanya 300 pemilih, namun bengkak naik menjadi 500 hingga 800-an," ucapnya. (tribunsorong.com/safwan ashari)
Aksi Heroik Bupati Maybrat, Jalan Kaki dan Naik Perahu hingga Telusuri Hutan Cek Wisata Air Terjun |
![]() |
---|
Tunjang Kinerja ASN, Pemkab Maybrat Teken MoU dengan Perum DAMRI |
![]() |
---|
Bawaslu Raja Ampat Terima Laporan Pelanggaran Pemilu dari Masyarakat, Imbran Rumbara: Sedang Proses |
![]() |
---|
Fopera Papua Barat Daya Imbau Masyarakat Kawal Proses Rekapitulasi Suara Caleg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.