Pilkada di Papua Barat Daya
Siap Jadi Wakil Wali Kota Sorong, Ketua Ikaswara Cari yang Serius Meminang, Dance Sangkek Terdepan
Sebelumnya, beredar kabar Tupono digadang-gadang berduet dengan Dance Sangkek sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Ketua Ikatan Keluarga Sunda Jawa Raya (Ikaswara) Papua Barat Daya Tupono menegaskan siap meramaikan Pilkada Kota Sorong 2024.
Baca juga: 3 Masalah Prioritas Jadi Fokus Musrenbangda RKPD 2025 Kota Sorong
Ia membuka diri kepada para bakal calon wali kota yang serius mengajaknya sebagai pendamping.
“Pada prinsipnya siap kalau ada yang minta, kalau tidak ada buat apa juga,” ujar Tupono kepada awak media usai acara bincang santai bersama Pj Gubernur Mohammad Musa'ad di Pendopo Ikaswara, Kota Sorong, Sabtu (30/3/2024) malam.
Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya Gelontorkan Dana Rp29,2 Miliar Bangun Terminal di Kota Sorong
Ia menyebut kandidat yang akan mengajak berduet juga harus disepakati oleh warga kerukunan, sehingga tidak bisa serta merta begitu saja menerima pinangan.
Sebelumnya, beredar kabar Tupono digadang-gadang berduet dengan Dance Sangkek sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong.
Baca juga: Baru 3 Pekan Diresmikan, Pagar Baru Kantor Wali Kota Sorong Jadi Sasaran Aksi Vandalisme
Menanggapi informasi itu, Tupono belum mengiyakan meski menyebut sudah ada kandidat yang intensi berkonsolidasi politik.
“Pada prinsipnya saya kalau ada yang minta dan dari Ikaswara juga memberikan dukungan, saya siap bertarung di Pilkada Kota Sorong 2024,” ucapnya.
Kandidat dari Suku Moi
Kota Sorong adalah wilayah pintu masuk Tanah Papua, merupakan kota terbesar kedua setelah Jayapura, Provinsi Papua.
Jumlah pendudukan kurang lebih 282.526 jiwa sesuai data BPS tahun 2022.
Baca juga: IMM Sorong Nilai Pemkot Sorong Tidak Punya Keseriusan Mengatasi Masalah Banjir
Kini, Kota Sorong menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya dengan suku asli berasal dari Moi.
Suku Moi sendiri terbagi dalam 10 sub kelompok, yaitu Moi Kalasa, Moi Kalagedi, Moi Klabra, Moi Amber, Moi Malayik, Moi Seget, Moi Kelim, Moi Walala, Moi Abun Dan Moi Malaibin.
Baca juga: Penanganan Banjir Belum Jelas, Solidaritas OKP/OKPI dan Masyarakat Kota Sorong Rilis 7 Tuntutan
Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perhimpunan Rakyat Progroseif Papua Barat Daya Jendro P Sijabat mengatakan, eksistensi suku Moi harus menjadi representasi yang diperhitungkan dalam menentukan kebijakan dan pembangunan yang ada di Kota Sorong.
"Pembangunan Kota Sorong membutuhkan sosok anak asli suku Moi yang cerdas menjadi kepala daerah," katanya, Senin (18/3/2024).
"Merekalah yang punya hak ulayat tanah ini dan meraka pasti mengerti persoalan-persoalan serta bagaimana cara majukan tanah ini."
Ia bilang, masalah kemiskinan di provinsi ke-38 ini menjadi tantangan khususnya di Kota Sorong yang harus segera diselesaikan.
Angka kemiskinan Kota Sorong 14,41 persen atau sekitar 41.000 jiwa.
Baca juga: Banjir Kembali Melanda Kota Sorong, Warga Minta Pemerintah Benahi Areal Resapan
Ini merupakan angka yang tinggi dari 282.526 jiwa penduduk Kota Sorong.
“Mengatasi itu semua butuh sosok pemimpin anak Moi yang muda, cerdas dan berpengalaman,” ucapnya.
Baca juga: Pj Wali Kota Septinus Lobat Resmikan TPA Sampah Sorong-Makbon, Dukung Program Prioritas
Ia pun menyebut empat nama yang digadang-gadang cocok mejadi kepala daerah di Kota Sorong.
Di antaranya, Mantan Bupati Kabupaten Sorong 2017-2022 Johny Kamuru, Pj Wali Kota Sorong aktif Septinus Lobat, Stepanus Malak Bupati Kabupaten Sorong dua periode, Cartensz Malibela sosok tokoh muda.
“Nama-nama yang disebutkan itu dapat diperhitungkan dalam kontestasi Pilkada pada November mendatang yang merupakan figur anak suku asli Moi. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.