Sumber Daya Manusia Tambrauw

UAS Mulok, Siswa SD Inpres Nekori Tambrauw Masak Menu Khas Suku Mpur Berbalut Pakaian Adat

Pada hari terakhir ada ujian tambahan mata pelajaran muatan lokal (mulok), yakni membuat masakan khas Suku Mpur berbahan baku alami. 

Penulis: Vallentinus Mafiti | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/VALLENTINUS MAFITI
Siswa siswi SD Inpres 72 Nekori, Distrik Kebar Selatan, Tambrauw, Papua Barat Daya diwajibakan mengenakan pakaian tradisional saat mengikuti ujian mata pelajaran muatan lokal berupa membuat masakan khas Suku Mpur, Sabtu (27/4/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - SD Inpres 72 Nekori, Distrik Kebar Selatan, Tambrauw, Papua Barat Daya menggelar ujian akhir semester (UAS) untuk kelas VI pada 22-27 April 2024. 

Baca juga: Siswa dan Guru di Kebar Selatan Tambrauw Lintasi Hutan Rimba ke Sekolah, Pemda Dirikan Kelas Jauh

Baca juga: Dinas Pendidikan Tambrauw Prioritaskan Anak Masuk Sekolah Berpola Asrama Gratis dari Pemkab

Pada hari terakhir ada ujian tambahan mata pelajaran muatan lokal (mulok), yakni membuat masakan khas Suku Mpur berbahan baku alami. 

"Dalam ujian ini siswa wajib menggunakan atribut daerah (pakaian adat, red). Kami juga mengundang delapan kepala kampung dan masyarakat sekitarnya agar ama-sama menilai dan merasakan masakan anak-anak kelas Vl," kata Kepala SD Inpres 72 Nekori Septinus Anarai kepada TribunSorong.com, Sabtu (27/4/2024). 

20240428_Kepala SD Inpres 72 Nekori Septinus Anarai
Kepala SD Inpres 72 Nekori Septinus Anarai bersama siswinya Monika Akari.

Septinus Anarai mengaku bangga dan terharu melihat penampilan para siswa, begitu juga hasil masakannya yang rasanya enak. 

Ia menjelaskan, mulok adalah mata pelajaran yang bertujuan melatih siswa agar terus mempertahan budaya dan ciri khas daerah, khususnya Suku Mpur. 

Septinus Anarai menyebut, mulok diberlakukan sejak dirinya menjabat sebagai kepala sekolah pada 2018 silam. 

"Setiap UAS, mulok juga diujikan," katanya. 

Septinus pun meminta kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Tambrauw agar menyiapkan buku-buku mulok supaya makin mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. 

Baca juga: Kadis Pendidikan Tambrauw Tinjau Progres Pembangunan Sekolah Berpola Asrama

Baca juga: Kadis Pendidikan Tambrauw Minta Guru PPPK Ditempatkan di Sekolah Negeri dan Swasta

Seorang siswi, Monika Akari mengatakan, peserta ujian dibagi per kelompok lalu masing-masing menyiapkan menu-menu sesuai arahan, mulai dari ikan hingga umbi-umbian. 

Setelah semua bahan lengkap, langkah selanjutnya menyiapkan kayu bakar, beberapa ruas bambu yang masih muda serta kulit kayu. 

"Umbi kami belah bersegi empat dicampur dengan menu lainnya kemudian dimasukkan ke potongan bambu lalu diletakkan dekat api," kata monika.

Baca juga: Mahasiswa Tambrauw Desak Pj Bupati segera Lunasi Pembayaran Tanah Asrama di Jayapura

Baca juga: Potret Kreativitas Mama-mama Papua di Kampung Aniti Tambrauw, Rumput Dirajut Bernilai Rupiah

Ia merasa senang melihat guru-guru yang antusias mencicipi sekaligus menilai masakan, termasuk juga para kepala kampung dan nasyarakatm

Monika berharap mulok terus dikembangkan termasuk di sekolah lain sehingga masing-masing daerah bisa memertahankan budaya dan ciri khasnya. (tribunsorong.com/vallentinus mafiti)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved