Festival Suling Tambur, Tarian Adat "Setan Gamutu" Sita Perhatian Masyarakat Raja Ampat

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Festival Suling Tambur Kabupaten Raja Ampat cukup menarik perhatian masyarakat.

Dari 20 peserta terlibat festival itu ada satu peserta yang menyita perhatian masyarakat.

Baca juga: Masyarakat Raja Ampat Antusias Menyaksikan Pegelaran Festival Suling Tambur, Sangat Menghibur

Peserta tersebut berasal dari Distrik Misool Timur. Mereka dinilai unik karena penampilan busana yang tidak biasa.

Peseta dari distrik itu mengenakan busana dari ijuk pohon enau atau biasa masyarakat Misool Timur dan masyarakat Raja Ampat menyebutnya Gemutu.

Baca juga: Festival Suling Tambur, Songsong HUT ke-21 Raja Ampat Papua Barat Daya

Tarian dengan busana terbuat dari Gemutu dengan wajah menyerupai setan atau hantu itu merupakan sebuah kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Misool Timur Kabupaten Raja Ampat.

Salah satu budaya yang dimiliki Kabupaten Raja Ampat itu, disebut sebagai tarian "Setan Gemutu".

Budaya ini masih dilestarikan sampai hari ini.

Baju adat Setan Gemutu merupakan salah satu tarian khas suku Matbat di Pulau Misool. 

Tarian ini biasanya dipakai dalam upacara adat.

Baca juga: 17 Peserta Tari Yosim Pancar Sambut HUT ke-21 Kabupaten Raja Ampat

Masyarakat suku Matbat menggunakan Tarian Setan Gemutu sebagai pelindung upacara.

Tujuannya untuk memastikan upacara tersebut tidak terganggu hingga selesai.

Tarian Setan Gemutu merupakan asal usul peradaban suku Matbat yang diwariskan sejak nenek moyang. 

Tarian ada suku Matbat ini pernah dijadikan salah satu tarian pada event-event besar di Kabupaten Raja Ampat.

Seperti Festival Raja Ampat maupun Sail Raja Ampat pada 2016 lalu. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)