Tambrauw Terkini
Pipa Air Bersih Putus, Warga Fef Tak Bisa Mandi dan Masak
Pipa air bersih yang disalurkan kepada warga Fef Ibu Kota Kabupaten Tambrauw Papua Barat Daya bocor dan putus.
Penulis: Vallentinus Mafiti | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, FEF - Pipa air bersih yang disalurkan kepada warga Fef Ibu Kota Kabupaten Tambrauw Papua Barat Daya bocor dan putus.
Baca juga: Banjir Landa Ibu Kota Kabupaten Tambrauw, Rumah Warga Terendam Air, Seorang Bayi Nyaris Tenggelam
Itu disebabkan karena banjir melanda Distrik Fef itu pada Jumat 9 Agustus 2024.
Seorang warga Distrik Fef bernama Rosa Yewen mengatakan, akibat pipa bocor dan putus warga tak bisa mandi dan masak.
Baca juga: Perayaan HUT ke-76 Jemaat Ora et Labora Jandurau Tambrauw Berlangsung Penuh Sukacita
Dia berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) Tambrauw segera memperbaiki pipa air bersih supaya warga bisa mandi dan masak.
"Air merupakan kebutuhan primer masyarakat, terutama di ibu kota jadi kami mohon pemda segera perbaiki," ujarnya.
Banjir Landa Ibu Kota Tambrauw
Banjir terjadi di Distrik Fef, Ibu Kota Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.
Musibah ini terjadi akibat hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Jumat (9/8/2024) sore hingga malam hari.
Baca juga: Seminggu Dilantik, Kepala Kampung Ajokwapi Tambrauw Anggarkan Rp300 Juta Bangun Jembatan Gantung
Volume air tinggi menyebabkan Kali Asyakauw meluap dan melanda pemukiman warga
Ada sekitar tujuh rumah milik warga dan tiga barak kos berisi 13 kamar tergenanng air sekitar tiga sampai lima Meter.
Tak hanya itu, berbagai fasilitas di dalam rumah juga ikut terendam banjir bahkan hampir menyebabkan korban jiwa.
Baca juga: Lantik 6 Kepala Kampung, Pj Bupati Tambrauw Pesan Kerja Jujur dan Rangkul Masyarakat
Salah satu warga Fef bernama Rosa Yewen mengatakan, banjir yang terjadi ini tidak terlepas dari pengerekukan atau pengambilan pasir dari kali (sungai) Airaiwam yang berada tak jauh dari pemukiman warga.
“Material yang diambil dari Kali Airaiwam ini untuk bangun fasilitas kantor-kantor yang ada disamping Kantor Bupati. Pengambilan material di kali inilah yang membuat banjir di Fef,” katanya, Sabtu (10/8/2024).
Baca juga: Miras Picu Kejahatan, Pemuda Katolik Tambrauw Siap Berkolaborasi dengan Polisi dalam Penertiban
Rosa menyanyangkan, sebab pasca banjir yang melanda perumahan warga di Ibu Kota Kabupaten Tambrauw ini belum ada satupun perwakilan pemerintah yang datang dan melihatnya secara langsung.
Justru yang datang membantu adalah aparat keamanan dari TNI-Polri.
“Padahal banjir yang terjadi ini, lantaran malas tahunya pemerintah daerah, karena membiarkan orang mengambil material untuk timbunan untuk pembangunan kantor,” ucapnya.
Baca juga: Paulinus Baru dan Max Yekwan Siap Bertarung Pilkada Tambrauw 2024, Dukungan Terus Menguat
“Banjir ini membuat rumah warga hancur. Perkakas dapur semua hancur. Bahkan, anak bayi hampir tenggelam,” lanjutnya.
Rosa meminta Pemkab Tambrauw segera mendata dan menganti semua kerugian warga akibat banjir.
“Kepada Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk serius melihat hal ini, sehingga semua hal yang mau dilakukan di ibu kota harus lihat untung ruginya,” ujarnya.
Rosa berharap, pemerintah daerah harus serius menangani peristiwa banjir yang melanda Ibu Kota Kabupaten Tambrauw salah satunya menata kembali Kali Asyakauw dan Kali Irawiam.
“Pemkab Tambrauw harus serius menata kembali kali-kali yang ada dan melarang tidak boleh mengambil material di kali. Lalu melakukan normalisasi, sehingga kedepan warga tidak terkena banjir lagi,” katanya.
Baca juga: Selangkah Lagi, Pasangan THOPI Ditetapkan Jadi Calon Bupati-Wakil Bupati Tambrauw Jalur Independen
Sementara itu, Theodorus Bame salah seorang warga Ibu Kota Kabupaten Tambrauw menyebut, pemerintah daerah seperti acuh tak acuh terhadap banjir yang kini melanda masyarakat.
“Fef sebagai ibu kota yang baru aktif berjalan selama tiga tahun ini saja kami lihat pembangunan tidak tertata dengan baik. Oleh karena itu, tata ruang perlu dilakukan oleh pemda, sehingga ada pelarangan terhadap warga, terkait daerah mana yang boleh dibangun dan daerah mana yang tidak boleh ada perumahan warga,” katanya.

Theodorus menyampaikan, selama ini pembangunan di Tambrauw ini mengambil material secara liar, tanpa mempedulikan dampak yang terjadi, seperti banjir yang dialami oleh warga di ibu kota.
“Kami minta Pj Bupati, Kepala Dinas terkait dan Kepala Distrik Fef bisa bicarakan dengan baik dan diatur secara baik, terutama lokasi pengambilan material harus diperhatikan, sehingga ada larangan, sehingga banjir seperti ini tidak terjadi lagi kedepan,” ujarnya.
“Kali-kali yang berada di ibu kota ini harus ditata dan dilakukan normalisasi secara baik, sehingga kedepan tidak terjadi lagi banjir seperti yang dialami saat ini,” tambahnya.
Baca juga: Masih Baru, Jemaat El-Roi Arumi Kebar Timur Tambrauw Sukses Tuan Rumah HDS PAR GKI se-Tanah Papua
Dia menyatakan, banjir yang terjadi ini mengakibatkan kerugian yang dialami oleh warga cukup besar, misalnya motor, genset, kulkas, leptop, mesin babat dan lain sebagainya yang terkena banjir.
“Kerugian cukup banyak. Kami minta Pemkab Tambrauw bisa segera datang mendata kerugian yang dialami oleh warga dan tolong untuk diganti rugi,” pungkas Theodorus. (tribunsorong.com/vallentinus mafiti)
Workshop Bagi Panitia MHA, Cara Pemkab Perkuat Masyarakat Adat di Tambrauw |
![]() |
---|
Peletakan Batu Pertama Pagar Gereja di Kebar Tambrauw, BPS Wilayah VI Kisahkan Perjuangan Penginjil |
![]() |
---|
Ibadah Keluarga Jemaat Maranatha Akmuri Tambrauw Rutin Tiap Pekan, Amalkan Perintah Tuhan |
![]() |
---|
Tempat Wisata Hidden Game di Tambrauw, Keindahan Bukit Sontiri dan Air Panas Aremi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.