Demo Bisu di Kota Soorng

Tolak Rezim Dinasti Jokowi, Koalisi Masyarakat Sipil dan AJI Jayapura Gelar Aksi Bisu di Sorong

Pemuda Adat Moi Sorong Ayub Paa mengatakan, selama 10 Tahun kekuasaan rezim Jokowi, Presiden leluasa merombak sistem demokrasi di Republik Indonesia.

TRIBUNSORONG.COM/SAFAN ASHARI
Koalisi Masyarakat Sipil dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura menggelar aksi bisu di Taman Sorong City, Kota Sorong, Papua Barat Daya, sebagai protes terkait upaya revisi UU Pilkada. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Koalisi Masyarakat Sipil dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura menggelar aksi bisu di Taman Sorong City, Kota Sorong, Papua Barat Daya, sebagai protes terkait upaya revisi UU Pilkada.

Baca juga: Jurnalis CNN Dikeroyok saat Meliput Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, AJI Jayapura Bereaksi

Pemuda Adat Moi Sorong Ayub Paa mengatakan, selama 10 Tahun kekuasaan rezim Jokowi, Presiden leluasa merombak sistem demokrasi di Republik Indonesia.

"Jokowi hari ini mempertontonkan satu contoh pemerintahan yang bobrok, sebab tengah menyiapkan aturan agar dinasti politik langgeng di Indonesia," ujar Ayub.

Selama menjelang akhir jabatan, Jokowi justru kembali berulah dengan mendorong revisi UU KPK, Polri, TNI, Penyiaran, dan UU Pilkada yang menguatkan politik dinasti.

"Kita semua tahu Jokowi ini tumbuh dari sipil, namun diakhir masa jabatannya dia berubah jadi monster kapitalis," tegasnya.

Baca juga: AJI Indonesia Sebut Polri Tak Profesional Ungkap Kasus Teror Bom di Rumah Jurnalis Papua

Selama ini masyarakat adat membutuhkan pengesahan RUU Masyarakat Adat, hanya saja rezim Jokowi bersekongkol dengan DPR agar melawan Putusan MK No.60/PUU-XXI/2024 terkait ambang batas.

"Kita tahu Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini tengah memperbaiki mukanya di depan publik, namun Jokowi dan DPR justru mau melawan semuanya demi dinasti," ucapnya. 

"Selama ini rezim Jokowi ikut menyiapkan aturan yang rasis dimana memberi ruang ke pemilik modal mengeruk hasil bumi orang Papua sebesar-besarnya," jelasnya.

Menurutnya, kekuasaan rezim Jokowi hari ini hanya cari sensasi dengan memakai baju adat di Istana Negara, namun justru mengabaikan RUU terkait Masyarakat Adat. 

Ayub berharap, gerakan yang digelar di Kota Sorong bisa membuka mata rezim Jokowi agar kembali melihat kepentingan publik.

Baca juga: AJI Kota Jayapura Larang Jurnalis Jadi Juru Kampanye: Jangan Buat Preseden Buruk

Selain itu, Anggota Advokasi AJI Jayapura Safwan mengaku ikut perihatin melihat kondisi rezim Jokowi yang menjelma jadi pemerintahan oligarki dan dinasti.

"Hari ini banyak Masyarakat Adat Papua kehilangan Tanah Adat, namun yang dibuat hari ini adalah menyiapkan aturan agar melanggengkan politik dinasti," katanya. 

Baca juga: Bentengi Pers dari Berbagai Intimidasi, FGD AJI Lahirkan Pokja Keselamatan Jurnalis Tanah Papua

Tak hanya itu, rezim Jokowi saat ini tengah menyiapkan perangkat aturan RUU TNI dan RUU Polri agar menyambut rezim otoriter.

"Hari ini banyak darah yang jatuh sia-sia, namun negara justru masih melakukan pendekatan militerisme di Tanah Papua," tuturnya.(*/tribunsorong.com)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved