Sumber Daya Manusia Papua Barat Daya
Kadisdikbud Ungkap 3 Penyebab Guru di Sorong Selatan Papua Barat Daya sering Pindah Tugas
Biasanya, fenomena tenaga pendidik yang sering meminta pindah dari pedesaan di Sorong Selatan yakni PNS dan bertugas dikisaran lima tahun.
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Sorong Selatan Hengki Gogoba mengakui ada sejumlah tenaga pendidik (guru) di wilayah pedesaan selalu meminta pindah.
Baca juga: Dinas Pendidikan Sorong Selatan Dukung Program Guru Penggerak, Angkat Isu Lokal Masyarakat Adat
Biasanya, fenomena tenaga pendidik yang sering meminta pindah dari pedesaan di Sorong Selatan yakni pegawai negeri sipil (PNS) dan bertugas dikisaran lima tahun.
"Persoalan utama hingga buat para guru tidak nyaman di pedesaan yakni tempat tinggal dan akses transportasi," ujar Hengki kepada TribunSorong.com saat ditemui di Teminabuan, pada Rabu (23/10/2024).
Selain itu, dia bilang, para guru juga tidak nyaman di wilayah pedesaan gegara akses jaringan internet di beberapa wilayah belum baik.
Menurutnya, persoalan seperti ini harusnya diantisipasi sehingga para guru nyaman dan tetap berdinas di pedesaan.
"Kami punya guru ini kebiasaan ke kota tinggal berhari-hari buat laporan, akhirnya siswa di tempat tugas libur dan tidak mendapatkan pelajar rutin di dalam kelas," katanya.
"Kalau memang bicara Sorong Selatan sehat dan cerdas maka ayo lihat hal ini."
Baca juga: Pencegahan Korupsi dan Praktik Ilegal di Sorong Selatan, Paslon Petronela-Yohan Fokus Kualitas SDM
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta ke para tenaga pendidik agar jangan hanya butuh baju dinas kemudian tugas sedikit lalu pindah dengan alasan beragam.
Baca juga: SOSOK Antonius Dahar Anggota DPRK Sorong Selatan Termuda, Komitmen Dorong Isu Stunting-Buta Aksara
Hengki menegaskan, setiap PNS sejak awal telah berjanji dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah, olehnya itu sejatinya bisa mengabdi secara baik di pelbagai daerah.
"Kami prihatin kalau guru ke kota semua lalu anak-anak kita justru terbengkalai di desa gegara sekolah tidak ada guru," ucapnya. (tribunsorong.com/safwan ashari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.