Budaya Tanah Papua

Forum Lintas Suku Papua Raya Studi Tiru ke Bali untuk Pertahankan Budaya Lokal di Era Globalisasi

Acara ini diselenggarakan untuk mempelajari cara Kabupaten Badung mempertahankan budaya lokal di tengah masyarakat yang heterogen.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
Dok. DISKOMINFO KOTA SORONG
Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong Bernhard E Rondonuwu bersama Badan Kesbangpol Kota Sorong melakukan kegiatan Studi Tiru Forum Lintas Suku Asli Papua Raya di Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (9/12/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong Bernhard E Rondonuwu bersama Badan Kesbangpol Kota Sorong melakukan kegiatan Studi Tiru Forum Lintas Suku Asli Papua Raya di Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (9/12/2024).

Baca juga: BMKG: Kota Sorong Diprediksi Berawan Tebal, Potensi Hujan Ringan hingga Sedang

Acara ini diselenggarakan untuk mempelajari cara Kabupaten Badung mempertahankan budaya lokal di tengah masyarakat yang heterogen.

Pemerintah Kabupaten Badung, yang menjadi tuan rumah, menyambut rombongan dengan hangat, memberikan inspirasi bagi Kota Sorong dalam menjaga nilai-nilai adat di tengah pengaruh globalisasi.

Baca juga: Hasil Pilkada Kota Sorong 2024 Diketok, KPU Beri Ruang Pihak-pihak Tak Puas Bawa ke MK dan DKPP

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Sorong menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung.

“Kegiatan ini bertujuan untuk belajar dari keberhasilan Badung dalam melestarikan budaya lokal, serta bagaimana mereka mempertahankan identitas budaya di tengah modernisasi yang pesat,” ujar Bernhard.

Ia berharap, wawasan yang didapatkan dari studi tiru ini dapat diterapkan secara efektif di Kota Sorong untuk memperkuat peran Forum Lintas Suku Asli Papua Raya dalam melestarikan adat istiadat.

Forum Lintas Suku Asli Papua Raya, yang telah berdiri selama 13 tahun, merupakan mitra strategis Pemerintah Kota Sorong dalam menyelesaikan berbagai konflik sosial, adat, dan budaya.

Baca juga: Massa Paslon Lobat-Anshar Gelar Aksi, Kawal KPU Kota Sorong Segera Tuntaskan Rekapitulasi Suara

Kegiatan studi tiru ini merupakan langkah lanjutan dalam memperkuat peran forum untuk melestarikan adat istiadat di Kota Sorong.

“Studi tiru ini tidak hanya sekadar kunjungan, tetapi juga langkah strategis untuk membangun kolaborasi antar daerah,” katanya.

Baca juga: 3 Saksi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong Walk Out saat Rapat Pleno Rekapitulasi KPU

Sinergi antara pemerintah dan forum ini diharapkan dapat memperkuat peran adat dalam menghadapi tantangan sosial dan budaya yang ada.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempelajari bagaimana para pemimpin adat di Kabupaten Badung berhasil mempertahankan budaya lokal di tengah pengaruh globalisasi yang kuat.

Baca juga: Bawaslu Temukan Indikasi Selisih Suara di 12 TPS pada Pilkada 2024 di Kota Sorong

Para peserta, termasuk pejabat penting Kota Sorong dan anggota Forum Lintas Suku Asli Papua Raya, belajar tentang cara pemetaan wilayah adat dan strategi pengelolaan budaya lokal.

Kabupaten Badung dinilai berhasil menjaga adat tetap relevan dan dihormati di tengah modernisasi.

“Pelajaran dari Badung sangat relevan bagi Kota Sorong dalam menjaga kearifan lokal sebagai identitas utama masyarakat,” lanjutnya.

“Studi tiru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya di Kota Sorong,” tambahnya.

Para kepala suku diharapkan dapat mengambil inspirasi dari cara pemimpin adat Badung dalam menghadapi tantangan modernisasi.

Dengan semangat kebersamaan, nilai-nilai adat diharapkan dapat terus eksis di tengah pengaruh globalisasi.

Baca juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Pilkada 2024 Molor, Bawaslu Kota Sorong Ancang-ancang Jadikan Temuan

Pj wali kota menekankan, pentingnya sinergi antara pemerintah dan tokoh adat dalam mencapai tujuan bersama, menjaga harmoni sosial dan budaya di Kota Sorong.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Sorong dalam mendukung pelestarian budaya.

Baca juga: Gerakan Bersih-bersih Sampah, Upaya Pj Wali Kota Sorong Bernhard Gugah Kesadaran Warga soal Banjir

Pj wali kota berharap hasil dari kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membantu menghadapi berbagai tantangan sosial dan budaya di Kota Sorong.

“Dengan semangat kebersamaan, nilai-nilai adat diharapkan dapat terus eksis dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.

Baca juga: Optimalkan Transparansi Sistem Penganggaran, Kejati Papua Barat Gelar FGD di Kota Sorong

Keberhasilan studi tiru ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga identitas budaya lokal.

Kota Sorong pun semakin siap menjadi kota yang harmonis dengan keberagaman budayanya. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved