Eksodus Maybrat

3 Tahun Pasca Penyerangan KKB, 600 Pengungsi Maybrat Masih Bertahan di Sorong

Keadaan mereka sangat memprihatinkan, dengan akses terbatas terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, tempat tinggal, dan pendidikan.

TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Warga pengungsian asal Maybrat yang berada di Kabupaten Sorong melaksanakan ibadah Natal bersama sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan di tengah situasi yang penuh tantangan. Ibadah ini menjadi momen penting bagi mereka untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat iman, meskipun jauh dari kampung halaman. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Tiga tahun setelah serangan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, sekitar 600 warga Maybrat masih mengungsi di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Sorong.

Baca juga: Komnas HAM Sebut 138 Pengungsi Maybrat Meninggal, Kadinsos: Itu Keliru

Keadaan mereka sangat memprihatinkan, dengan akses terbatas terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, tempat tinggal, dan pendidikan.

Data Pengungsi Maybrat

Direktur Sekretariat Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Ordo Santo Augustinus (SKPKC OSA), Pastor Heribertus Lobya, OSA mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang dihimpun pada 2023-2024, lebih dari 600 warga Maybrat masih tersebar di beberapa lokasi di Sorong, seperti Jalan Intimpura, SP 2, SP 3, Km 28, Km 32, Bambu Kuning, dan sekitaran Malanu.

“Para pengungsi ini belum merasakan kebebasan yang mereka inginkan. Mereka masih sangat membutuhkan bantuan makanan, minuman, dan tempat tinggal layak,” ujar Pastor Heribertus, Kamis (9/1/2025).

Kesulitan Akses Pendidikan

Selain itu, Pastor Heribertus juga menyoroti kesulitan yang dialami anak-anak pengungsi dalam mendapatkan pendidikan.

Meski demikian, beberapa sekolah swasta di wilayah tersebut telah memberikan bantuan dengan menampung anak-anak pengungsi agar dapat melanjutkan pendidikan mereka.

Upaya Pemulangan Pengungsi

Sementara itu, Pemkab Maybrat melalui Tim Pemulangan Pengungsi yang dibentuk pada 2022, terus berupaya mengembalikan pengungsi ke daerah asal mereka.

Baca juga: Keuskupan Manokwari - Sorong Bebaskan SPP bagi Siswa Pengungsi Maybrat

Ketua Tim Pemulangan, Melianus Saa menyatakan, bahwa tim tersebut bekerja atas instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan bekerja sama dengan TNI-Polri memastikan keamanan di wilayah Maybrat.

“Sejak 2022, kami sudah mulai memulangkan pengungsi secara bertahap. Kami melibatkan tokoh-tokoh setempat dalam proses ini untuk memastikan pengungsi yang berada di hutan atau wilayah perkotaan bisa kembali ke kampung halaman mereka di Maybrat,” kata Melianus.

Kondisi di Maybrat Aman

Melianus juga memastikan, bahwa situasi di Maybrat kini sudah aman, berkat pengamanan yang terus dilakukan oleh TNI-Polri.

Baca juga: Biaya Hidup 6 Bulan Pertama Pengungsi Maybrat Ditanggung Pemerintah

Walaupun pemulangan dilakukan dengan anggaran terbatas, dia berharap para pengungsi yang masih berada di Sorong dapat segera kembali ke kampung mereka di Maybrat.

"Situasi di Maybrat sudah aman. TNI-Polri terus menjaga keamanan di sana. Kami berharap pengungsi yang ada di Sorong dan sekitarnya bisa kembali ke tempat asal mereka,” pungkasnya.

Baca juga: Sambangi Pengungsi Maybrat, Satgas Petik Bintang Papua Barat Dapat Keluhan Ini

Meski telah dilakukan berbagai upaya untuk memulangkan para pengungsi, tantangan besar tetap ada, terutama terkait keterbatasan dana dan infrastruktur.

Namun, pemerintah dan berbagai pihak berusaha agar pengungsi dapat kembali ke daerah asal mereka dalam kondisi aman dan sejahtera. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved