Layanan Kesehatan Kota Sorong
Kasus Malaria di Kota Sorong Meningkat pada 2024, Warga Distrik Ini Paling Banyak Terinfeksi
Jenny Isir menyebut, jika dilihat dari penyebaran di setiap puskesmas di 10 distrik se-Kota Sorong, kasus malaria tertinggi di Distrik Maladumes.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Angka annual parasite iincidence (API) malaria atau angka kesakitan per 1.000 penduduk berisiko dalam satu tahun di Kota Sorong, Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya mencapai 11,72 persen atau jauh melebihi target sebesar 1 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sorong Jenny Isir menjelaskan, jumlah orang yang diperiksa pada 2024 mencapai 33.784 orang.
"Dari jumlah itu yang positif malaria sebanyak 3.499 orang. Jadi kasus di Kota Sorong ini meningkat sejak akhir 2023 hingga 2024, padahal sebelumnya ada tapi tidak naik signifikan,” ujarnya kepada TribunSorong.com, Senin (27/1/2025).
Baca juga: Dinkes Komitmen Eliminasi Penyakit AIDS, TBC dan Malaria di Papua Barat Daya
Jenny Isir menyebut, jika dilihat dari penyebaran di setiap puskesmas di 10 distrik se-Kota Sorong, kasus malaria tertinggi di Distrik Maladum Mes dengan angka API sebesar 74,86 persen.
Lokasi-loksi tertinggi selanjutnya berturut-turut di Sorong Barat (9,89 persen), Sorong Kepulauan (5,91 persen), Malaimsimsa (5,81 persen), Remu (5,16 persen), Sorong Timur (4,15 persen), Klasaman (3,2 persen), dan 1, 1 persen di Distrik Malanu.
Menurut Jenny Isir, penanganan kasus malaria paling utama adalah kembali kepada perilaku hidup sehat masyarakat, mulai dari dalam rumah hingga lingkungan sekitar.
Dinkes Kota Sorong juga terus berupaya melaksanakan penanganan melibatkan kader malaria yang diterjunkan di 10 puskesmas.
"Mereka (kader) menyamapikan sosialisasi tentang pola hidup sehat dan sekaligus mencari hingga menemukan kasus malaria," kata Jenny Isir.
Baca juga: Kisah Kader Malaria Papua, Jalan Kaki Lewati Bukit dan Sungai Pikul Sekarung Kelambu untuk Warga
Selain itu, tambahnya, dinkes juga melaksanakan pengasapan (fogging) di wilayah dominan kasus malaria.
Tujuannya fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik tidak bisa basmi.
"Oleh karena itu, dalam membasmi jentik, masyarakat Kota Sorong harap menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing,” ucap Jenny Isir. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Kondisi Memprihatinkan Balita Phiten Welerubun, Dinkes Kota Sorong Siapkan Rujukan ke Luar Daerah |
![]() |
---|
Cek Kesehatan Gratis Sasar 20 Sekolah di Kota Sorong, Program Layanan dan Edukasi Puskesmas Malawei |
![]() |
---|
Layanan Persalinan 24 Jam Puskesmas Klasaman Sorong, Pasien BPJS Gratis, Umum Bayar sesuai Retribusi |
![]() |
---|
3 Catatan Penting Pj Wali Kota Sorong untuk Manajemen RSUD Sele Be Solu |
![]() |
---|
Kroscek Keluhan Pasien, DPRD Kota Sorong Audiensi dengan Manajemen RSUD Sele Be Solu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.